Oje,-Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kita tidak lepas menjadi bahagian dari organisasi apapun bentuknya,tujuannya, menjadi bagian dari organisasi sudah barang tentu memberikan manfaat sebagaimana tujuan pembentukan organisasi.
Seluruh anggota organisasi dituntut perannya dalam memberikan kontribusi mewujudkan tujuan organisasi,baik diamanah penjadi pemimpin,pengurus dan anggota memiliki hak dan kewajiban dalam berorganisasi sebagaimana yang telah diputuskan bersama melalui peraturan dan ketentuan organisasi, untuk itu jelas diperlukan kesadaran dan tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan aktivitas organisasi.
Dalam perjalanan waktu melaksanakan aktivitas organisasi, kadang-kadang selalu ada perbedaan pandangan dan sikap dari pemimpin,pengurus dan anggota terhadap apa yang dilaksanakan organisasi, hal tersebut dapat dikatakan sebagai bentuk dinamisasi organisasi,hal tersebut dapat dilakukan antara lain melalui membangun komunikasi organisasi, dengan tujuan perbedaan yang terjadi tidak sampai pada tahap konflik didalam organisasi.
Menurut Stoner dan Wankel (1998)”Konflik organisasi adalah suatu perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi yang muncul dari kenyataan mereka mempunyai status,tujuan,nilai,atau pandangan yang berbeda.para anggota organisasi atau sub unit yang berbeda pendapat berupaya untuk memenangkan kepentingan atau pandangannya masing-masing”
Melalui konsep tersebut memberikan gambaran konflik organisasi yang disebabkan perbedaan pandangan yang mengalami kendala dalam solusi menyelesaiannya akan dapat memberikan pengaruh pada aktivitas organisasi itu sendiri,sebab dalam konsepnya masing-masing pihak berupapaya memenangkan pandangan dan kepentingan dari yang berkonflik.
Terdapatnya konflik organisasi merupakan dilema organisasi dan dituntut adanya solusi dalam penyelesaian, dan salah satunya dapat dilakukan melalui mengacu pada ketentuan dan aturan organisasi sebagai pedoman untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan harapan konflik dalam organisasi tidak berlarut-larut dalam organisasi.
Dalam artikel Harvard Business Review (2023) Catherina Cote menguraikan model konflik Thomas-Kilmann “yang menyoroti strategi Penyelesaian konflik ; menghindar,bersaing,mengakomodasi,berkompromi dan berkolaborasi” dalam konsep tersebut mengambarkan bahwa konflik dalam organisasi pada hakekatnya dapat diselesaikan,tinggal strategi mana yang diambil dalam penyelesaiannya
Konflik yang terjadi dalam organisasi yang berlarut-larut akan memberikan pengaruh bagi eksistensi organisasi,baik secara internal maupun ekternal dimana organisasi melaksanakan aktivitasnya.
Salah satu faktor yang memungkinkan konflik organisasi dapat diselesaikan kedewasaan dan kesadaran dan tanggung jawab dari pihak yang berkonflik akan membantu dalam upaya menghindari perpecahan organisasi itu sendiri yang tidak diinginkan anggota organisasi.
Semoga konflik organisasi cepat berlalu.
Penulis: Drs.Sofyan,M.Si Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau