IN MEMORIAL || SUBANI FIRDAUS (Dalam Perspektif Sahabat di SMPP49, FIA UNILAK)

Oleh:Drs.Sofyan,M.Si Dosen Tetap Mahaputra Riau.

Terkejut mendapat Kabar duka Sahabat Subani Firdaus yang akrab dipanggil Dodong yang meninggal Dunia di Mekah pada saat menunaikan Ibadah Haji Innalillahiwainnalillahirojiun.

Memang pada saat mendapat kabar duka tersebut rasa tidak percaya sebab berbagai informasi dan beberapa Photo berada ditanah suci mekah dan serangkaian ibadah lainnya dikirimnya di WhatsApp Group Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Administrasi (IKA-FIA) Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Dimana Subani Firdaus ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Penasehat IKA FIA Unilak.

Subani Firdaus merupakan Senior saya di SMPP49 Pekanbaru dan disanalah awal perkenalan dengan Subani Firdaus dan terus bersahabat dan tahun 1982 saya dan Subani Firdaus sama-sama Kuliah di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA)Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, namun sebelumnya Subani Firdaus pernah Kuliah Di Universitas Riau, mungkin Karena Bekerja Sebagai Pegawai Negeri (PNS) Propinsi Riau yang menjadi salah satu alasan pindah ke FIA Unilak, di FIA Unilak ada dua pilihan ambil kelas pagi atau kelas sore.

Sebagai Mahasiswa Angkatan Pertama di FIA Unilak Saya mengambil kelas pagi yang tempat belajarnya di Dang Merdu yang sekarang telah menjadi Kantor Bank Riau Kepri selama dua semester dan ada juga kuliah di Kantor Veteran jalan Cut Nyakdien, Subani Firdaus kuliah mengambil kelas pagi dan biasanya mahasiswa yang bekerja mengambil kelas Sore, waktu pertama jumpa sama Subani Firdaus, saya bertanya samanya mengapa ambil kelas pagi ? Dia mengatakan tempat kuliah dekat dengan kantor Gubernur Riau Diman Dia bekerja, nanti kalau masuk bisa minta izin dulu masuk kuliah jam 8 sampai jam 10,sementara itu dulunya Dosen yang mengajar di FIA banyak dari Pegawai Kantor Gubernur,dan saya masih Ingat salah satu dosen mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum dulunya Bapak H.Arwin.SH mantan Bupati Kabupaten Siak dua priode.

Bagi Teman satu kelas pagi di FIA Unilak Subani Firdaus menjadi motivasi dan pemberi semangat untuk kuliah, sebab Subani Firdaus yang telah menjadi PNS saja masih mau kuliah.

Pada saat kuliah yang tempat kuliahnya di Dang Merdu dan Kantor Veteran Kendaraan Subani Firdaus Vespa Warna Dongker yang uniknya tidak memiliki Kunci Kontaknya, dan tak ada rasa bimbang akan hilang nantinya, bagi Subani Firdaus silahkan saja dipakai Vespa tersebut asalkan letak lagi ditempat parkir semula, begitulah jiwa sosialnya dan dalam bergaul tidak pernah membanggakan diri bekerja sebagai PNS, dan pada awal bulan saya dan teman selalu ditraktir suatu kenangan tersendiri bagi saya pribadi. Sejak mengenal Subani Firdaus Jiwa Sosial dan Kesetia kawanannya luar biasa, satu hari sebelum Subani Firdaus akan masuk asrama haji tanggal 27 Juni 2023 Masih menyempatkan juga berkumpul malam harinya dengan saya dan kawan di tempat Penjual Skoteng di Jalan Sudirman Pekanbaru, pada hal pagi Jumat tanggal 26 Juni 2023, Subani Firdaus,Saya dan Lukman Sekretaris IKA FIA Unilak ngopi bersama telah duduk satu meja di kedai Kopi Alun di Jalan H.Juanda Pekanbaru.

Kembali flastback pada kenangan masa Kuliah keakraban saya dan beberapa teman dengan Subani Firdaus bukan saja di saat kuliah saja, kami sangat sering berkumpu rumah saya di Jalan Budi Utomo No.69 Labuh baru dan disanalah posko kami berkumpul dan Subani Firdauslah yang memberi namanya ” Tujuah Sakopuang” sebab anggota tetap di posko 7 orang Saya,Subani Firdaus,Nasril,Helmi,Yusrizal (alm), Fahrur Rozi (alm), dan Sumarko Subrantas akrab dipanggil Kikok (alm). Mengapa nama posko tersebut tujuah Sakopung diberi Subani Firdaus, dia mengatakan kalau ada teman baru mau bergabung perlu di plonco dulu istilahnya dengan berbagai cara.

Disamping berkumpul, juga di posko Tujuah Sakopung kami bersama belajar,membuat.tugas sampai membuat Skripsi yang merupakan tugas akhir untuk meraih sarjana.

Memang pada masa itu, membuat skripsi sesama kawan saling membantu, khusus untuk akhir Subani Firdaus melakukan penelitian dengan Judul ” Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Percontohan Desa Pancasila Kecamatan Lipat Kain Kabupaten Kampar.

Untuk melakukan observasi ke lokasi Penelitian sampai penyebaran angket penelitian Saya,Subani Firdaus,Nasril,Yusrizal (alm) kesana,saya ingat pergi kesana saya dan Nasril berdua naik Vespa Nasril dan Subani Firdaus dan Yusrizal (alm) naik berdua Naik Yamaha RX King
Oleh karena jarak yang cukup jauh dari Pekanbaru ke lokasi Penelitian kami menginap di Kampung Nasril Desa Tanjung Pauh yang tak jauh dari Lipat Kain, dan pada malam harinya ngobrol sama sambil Mengopi ditemani Goreng Ubi berbagai cerita tak kalah serunya.

Rumah Nasril di Tanjung Pauh bagi kami anggota tujuah sakopuang kadang” dah jadi Posko kedua, sebab kalau pas libur kami pergi mancing di kampung Nasril,sebab rumah nasril dengan sungai hanya berjarak lebih kurang 150 Meter, dan pas musim tanam padi ladang diseberang sungai kami makan diladang bersama dengan orang tua Nasril,hanya saja untuk menyeberangi sungai naik sampan jadi gamang juga, tapi terbayang makan diladang bersama-sama kegamangan hilang dibuatnya.

Terkenang juga masa-masa persiapan Subani Firdaus mau ujian sidang Skripsi kami anggota tujuah sakopung saling belajar tanya jawab kira-kira kemungkinan pertanyaan sewaktu sidang skripsi,anggota tujuah sakopung yang telah ujian skripsi sebagai yang mengajukan pertanyaan dan Subani Firdaus yang menjawabnya, begitulah kami saling mendukung untuk kesuksesan kawan, kadang-kadang Nasril mengatakan diperlukan mental yang kuat dalam ujian,sebab tak sama dgn mental bertanding,maklum.mereka sama-sama atlet Nasril Atlet Silat yang pernah ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) dari Riau dan Subani Firdaus Altet Volly Ball yang pernah berkiprah di Tingkat Nasional.

Kebersamaan saya dan anggota Tujuah Sakopuang tetap berlangsung meskipun kami semuanya Alhamdulillah telah meraih Gelar Sarjana. Namun adanya hobby yang sama Mancing, membuat kenangan tersendiri pula dalam tersebut. Setelah selesai mengikuti PON Nasril sudah mulai kurang latihan fisik lagi, sementara di belakang rumah saya ada masih ada baju rompi untuk latihan fisik Nasril yang banyak kantong yang berisikan Timah,timbul ide dari Subani Firdaus dan Yusrizal (alm) untuk memanfaatkan timah tersebut untuk dibuat Tuntut(Pemberat)untuk mancing alasan mereka berdua dari pada dibeli manfaatkan saja yang ada.

Dalam perjalanan waktu anggota tujuah sakopuang mulai dapat kerja Yusrizal (PNS), Azhar Pengusaha, Nasril dapat kerja di batam, helmi kerja di padang, Fahrul Rozi (alm) aktif dalam berbagai organisasi, Kikok (PNS) dan saya sendiri kerja serabutan.

Oleh karena saya tak ada kerja yang tetap,maka saya diajak Subani Firdaus membantu usaha sampingannya, usaha tersebut dagang.besi tua yang dibeli dari pengumpul baik yang ada di pekanbaru,namun yang paling sering membelinya di pengumpul di Taluk Kuantan dan Rengat hampir tiap minggu kami berangkat bersama Subani Firdaus, memang dia memiliki jiwa dagang dan memiliki koneksi dalam usaha tersebut.

Saya berpisah membantu usahanya, saat saya diterima menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Administasi (STIA) Lancang Kuning Dumai, namun masih tetap saling berkomunikasi dan bila ada waktu ngopi bersama.

Keakraban saya dengan Keluarga Subani Firdaus bagaikan keluarga dan telah akrab sejak dulunya.

Lebih kurang 2 tahun yang lalu kami berkumpul kembali bersama sahabat FIA yang lainnya, keakraban kembali terjalin dengan adanya IKA-FIA Unilak, dengan Taglene “Tetap Bersahabat Sampai Akhir Hayat”
Selamat jalan sahabatku dan sahabat FIA Unilak, ketulusan dalam persahabatanmu selalu kami Kenang, Bagi Saya dan Sahabat FIA, englau Sahabat Sejati didalam sanubari kami semua…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *