VISI MISI Bakal Calon Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi 2020-2025 Aherson,S.Sos.,M.Si Hj.Supriati,S.Sos

(foto net)

Aherson,S.Sos.M.Si Lahir di Pulau Panjang, Kuansing, 12 Mei 1968. Anggota DPRD Kabupaten Kuansing (2009-2014) sebagai Sekretaris Fraksi Demokrat dan Anggota DPRD Provinsi Riau (2014-2019), sebagai Ketua Fraksi Demokrat, Ketua Komisi III dan Ketua Komisi IV

Hj.Supriati,S.Sos Lahir di Pekanbaru 24 Januari 1964 Dua periode sebagai anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (1999-2004/2004-2009) dan masuk pada periode kedua menjalankan amanah sebagai anggota DPRD Provinsi Riau (2009-2014/2014-2019)

Bacaan Lainnya

Latar Belakang

Pemilihan Kepala Daerah adalah suatu proses yang sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat. Sejalan dengan itu, prioritas dan arah orientasi program pemenangan senantiasa harus diimbangi oleh proses pemberdayaan pendidikan politik masyarakat.

Artinya, masyarakat sebagai pemilih yang kerap dijadikan hanya sebagai obyek pemenangan dan supporter politik, sudah saatnya mendapatkan sentuhan pemberdayaan dalam konteks kembali pada paradigma yang sesungguhnya. Masyarakat adalah Raja yang sesungguhnya, untuk mendapat kemenangan dan pemenang akan mewujudkan kemakmuran bersama.

Kabupaten Kuansing memiliki potensi yang cukup besar untuk membuat masyarakat sejahtera, akan tetapi kondisi yang ada, masyarakat masih sulit mencapat kesejahteraan.

Untuk itu, Kabupaten Kuansing “HARUS DIKELOLA SECARA BAIK DENGAN VISI YANG JELAS DAN TERUKUR”

Problematika Daerah dan Permasalahan di Masyarakat

KEMISKINAN!!!

“Kemiskinan adalah tolak ukur utama keberhasilan pembangunan, artinya semakin tinggi angka penduduk miskin berarti akses masyarakat atas program pembangunan semakin kecil, dan program yang ada bisa dikatakan tidak menyentuh kebutuhan masyarakat”

BPS menjelaskan kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, yang diukur dari pengeluaran. Artinya, orang yang pengeluarannya di bawah angka rata-rata garis kemiskinan termasuk warga miskin. Untuk Kabupaten Kuansing, garis kemiskinan pada tahun 2017 sebesar Rp. 497.747/Kapita/Bulan

Potret Kemiskinan Kuansing

Jumlah penduduk yang tercatat di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2017 sebanyak 321.216 jiwa
Angka penduduk miskin tahun 2017 terjadi kenaikan angka kemiskinan sebanyak 0,12 persen (BPS)
Pada 2016 tingkat kemiskinan di Kuansing mencapai angka 31.220 jiwa, sementara di tahun 2017, terdapat 31.950 jiwa penduduk miskin.
Angka kemiskinan tersebut disebabkan merosotnya pendapatan per kapita masyarakat setiap bulan yang hanya Rp. 497.747.

Kondisi ini didapati pada masyarakat perekonomian menengah ke bawah yang mengais rezeki dari hasil pertanian dan perkebunan.

Kemiskinan & Periode Kepemimpinan Daerah
Pada periode kepemimpinan Bupati Sukarmis (2011-2015), perkembangan penurunan angka kemiskinan tidak terjadi secara signifikan, bahkan mengalami kenaikan pada tahun 2013.

Periode kepemimpinan Bupati Mursini (2016-2018), cenderung malah terjadi kenaikan angka kemiskinan dari 9.85 % menjadi 9.97 dan 9.92 % pada tahun 2018.

Rendahnya Harga Komoditi Karet dan Sawit

Subsektor andalan di Kabupaten Kuantan Singingi adalah subsektor perkebunan, terutama komoditi karet dan kelapa sawit. Terdapat 126.550,88 Ha lahan kelapa sawit di Kabupaten ini pada tahun 2017, sedangkan produksinya mencapai 449.155,99 ton. Luas tanaman karet yang dimiliki sebesar 137.996,47 Ha pada tahun 2017 dan memiliki produksi sebesar 83.652,60 ton.

Harga jual karet saat ini berkisar di bawah Rp10 ribu per kilogram Pendapatan petani menurun drastis.
40 persen masyarakat Kuansing itu mata pencaharian bertani.

Karet & Kemiskinan

Hingga saat ini Kabupaten Kuantan Singingi masih menjadi daerah penghasil karet terbesar di Provinsi Riau. Tercatat sekitar 140 ribu hektar kebun karet masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi dengan hasil produksi mencapai 65 ribu ton perbulan.
Indikator kenaikan angka kemiskinan disebabkan merosotnya pendapatan per kapita masyarakat setiap bulan yang hanya Rp. 497.747. Kondisi ini didapati pada masyarakat perekonomian menengah ke bawah yang mengais rezeki dari hasil pertanian dan perkebunan. Rendahnya harga jual karet saat Akibatnya mereka kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Sawit dan Kemiskinan

Kebun Sawit pada tahun 2018 Kuantan Singingi seluas 129.320 hektar Harga sawit jika diambil dikebun masih Rp.800,- lebih perkilo. Idealnya Rp.1.200,- perkilo.Dengan harga tersebut, hanya dapat menutupi biaya operasional kabun sawit.Apalagi jika sawit lagi musim trek, nasib petani akan bertambah susah, karena produksi akan menurun

VISI DAN MISI SEBAGAI CALON BUPATI

VISI

“KUANTAN SINGINGI JAYA”

“Harga Karet Tinggi, Beras Murah, Harga Sawit Naik Harga Sembako Turun”

MISI

.Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
.Pengembangan sentra produksi pertanian;
.Pengembangan dan pengelolaan terpadu Koperasi Petani Karet dan Sawit;
.Pengembangan pasar-pasar tradisional dengan saranan dan prasarana yang lebih moderen;
.Pembangunan Pusat Kuliner Terapung;
.Pengembangan produksi pertanian komoditi penunjang, anggaran diluar pengeluaran rutin pemerintah diarahkan untuk mendukung pengembangan sektor tersebut

MISI

1.Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Pengembangan sentra produksi pertanian;
Pengembangan dan pengelolaan terpadu Koperasi Petani Karet dan Sawit;
Pengembangan pasar-pasar tradisional dengan saranan dan prasarana yang lebih moderen;
Pembangunan Pusat Kuliner Terapung;
Pengembangan produksi pertanian komoditi penunjang, anggaran diluar pengeluaran rutin pemerintah diarahkan untuk mendukung pengembangan sektor tersebut

MISI

2.Pengembangan Industri Hilir Karet dan Sawit
Untuk meningkatkan harga karet masyarakat, Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat wacana untuk mendirikan industri hilir karet dan sawit di Kabupaten Kuantan Singingi.
Industri hilir lain yang dapat mengoptimalkan karet alam adalah pembangunan pelabuhan rubber dock fender, rubber floating fender, rubber bumper. Pemerintah dapat bekerja sama dengan mengundang investor yang berpengalaman dengan bekerja sama melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Untuk sawit dapat dikembangkan pembangunan PKS Mini dan juga pengembangan usaha turunan sawit yang lebih bernilai ekonomi

MISI

3.Pengembangan Pariwisata
Pembangunan Rumah Gadang seluruh Suku, dengan pengembangan sentra wisata budaya dan sejarah
Taluk Kuantan Sebagai Transit Wisata dengan berbagai fasilitas dan insfrastruktur penunjang yang memadai. Berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat menjadikan Kuansing sebagai daerah transit bagi mereka yang berkunjung ke Sumatera Barat. Hal ini merupakan peluang yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Seperti usaha kuliner khas Kuansing cenderamata dan juga penginapan.
Pembangunan Kereta Gantung di area wisata pacu jalur, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah.
Pembangunan Tower Wisata, sebagai ikon Kabupaten Kuantan Singingi dengan tinggi ± 200 Meter, lengkap dengan fasilitas restoran dan area bersantai yang terkoneksi dengan kereta gantung.

MISI

4.Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pemetaan Pendidikan, mencakup seluruh aspek terkait pendidikan, seperti calon dan peserta didik, sarana dan prasarana, insfratruktur, tenaga pendidik dan lainnya. Pemetaan ini diperlukan untuk identifikasi permasalahan pendidikan yang harus diselesaikan secara tepat sasaran.

Kuantan Singingi sebagai pusat pendidikan dan latihan (Diklat), bukan hanya untuk Kabupaten Kuantan Singingi, akan tetapi sebagai Pusat Diklat Provinsi Riau untuk penunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia.

KEPEMIMPINAN DAERAH
Di era otonomi daerah peran kepemimpinan Kepala Daerah sangat menonjol dan diperlukan untuk mencapai keberhasilannya

Kemiskinan juga dapat diartikan kurangnya akesesibilitas masyarakat terhadap program kerja pemerintah, masyarakat kurang atau tidak menikmati program tersebut, yang menjadi masalah umumnya adalah program yang dilaksanakan tidak tepat sasaran

Kebijakan pengelolaan belanja daerah, dengan konsep berpikir bahwa dalam mengelola belanja tidak hanya mengedepankan tertib administrasi dan tertib akuntansi, melainkan lebih dari itu objek yang dibiayai (program) harus jelas sasarannya bagi kepentingan publik dan terukur target capaiannya.
KOMITMEN KEPARTAIAN
Untuk itu, sebagai individu yang memliki integritas dalam politik, ketika diberikan kepercayaan tentu akan memegang teguh komitmen kepartaian. Khususnya dalam hal, mengambil kepercayaan mayoritas masyarakat untuk partai Nasdem, dengan cara mengedepankan kepemimpinan yang baik dalam membangun Kuansing, dan sebagai tolak ukur adalah mengambil suara terbanyak dilembaga legislatif di Kabupaten Kuantan Singingi.
PENUTUP
Kendatipun, konsep, ide maupun gagasan ini cukup baik untuk membangun kabupaten Kuansing yang kita cintai bersama, hanya akan mempunyai arti dan dapat dilaksanakan sebagaimana harapan kita bersama, manakala kepercayaan masyarakat kabupaten Kuansing untuk menjatuhkan pilihannya yang tidak keliru.

Sebagai jaminan konsistensi amanat yang akan kami emban, maka kami nantinya bersedia mundur dalam 1 tahun masa jabatan jika tidak ada realisasi program kerja yang telah kami rencanakan sebagai janji politik kepada masyarakat.(rls/neneg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *