Simalakama Jadi Diri Organisasi

Oleh: Drs.Sofyan,M.Si Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau

Torehan sejarah berhimpunnya generasi muda dengan tujuan dan harapan kebersamaan, dalam perjalanan waktu kian hari semakin meredup ditelan masa sebagaimana harapan awalnya, mengapa kondisi ini terjadi ? Apa yang menyebabkannya ? Mari kita renungan bersama.

Kadang-kadang perubahan organisasi membuat anggotanya lupa diri akibat menikmati kejayaan organisasi yang memberikan keuntuangan secari pribadi maupun kelompok. Dengan mengemas diri dengan slogan mengabdi dan membesarkan organisasi sementara kepentingan menjadi tujuan utama.

Rasanya perlu melakukan introfeksi diri dalam memandang hakekat tujuan dan fungsi didirikan organisasi dengan senantiasa meminta tunjuk ajar kepada tokoh- tokoh pendiri.

Perlu dicermati bahwa organisisasi yang memberikan prioritas untuk jati diri melalui menumbuh kembangkan berbagai unit usaha yang saat ini antara ada dan tiada, dimanakah salahnya ? Atau gerbong ini dibawa untuk tujuan tertentu, maka rasanya perlu dilakukan evaluasi mau dikemanakan organisasi kita ini.

Namun dalam konsepnya prinsip organisasi anggota boleh keluar atau masuk organisasi tetap ada begitu juga persoalan nakhodanya perlu cekatan dan terampil meniti riak gelombang yang menerpa agar dermaga tujuan awal dapat diwujudkan.

Kegagalan organisasi juga ditentukan oleh proses merekrut anggota yang kurang selektif sementara aturan yang tertera dilupakan dan ditinggalkan akibat kurang cerdas merangkul untuk membesarkan organisisasi.

Teringat lagu lancang kuning yang salah satu baitnya ” kalaulah nakhoda kuranglah paham alamat kapal akan tenggelam ” semoga hal ini tidak terjadi di organisasi yang kita cintai dan kita besarkan bersama..
Payung negeri dan pagar negeri kita ada didalamnya..

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *