Oje,-“Tak ada kusut yang tidak dapat diselesaikan.” Ungkapan bijak ini kini terbukti dalam dinamika organisasi profesi jurnalistik tertua di Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Setelah melewati masa-masa penuh ketegangan dan polemik internal, PWI akhirnya menemukan titik temu: sebuah kesepakatan untuk melaksanakan kongres yang direncanakan berlangsung pada Agustus 2025.
Langkah ini bukan hanya bentuk penyelesaian masalah, tetapi juga manifestasi nyata dari rasa cinta dan tanggung jawab kolektif insan pers terhadap organisasinya. Kesepakatan ini telah melahirkan pembentukan kepanitiaan kongres PWI, yang menjadi simbol kedewasaan berorganisasi. Di tengah pusaran dinamika, PWI menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan musyawarah masih menjadi landasan utama dalam menyelesaikan konflik.
Kongres yang akan datang diharapkan menjadi momentum penting untuk merajut kembali kebersamaan, menyatukan visi, dan memperkuat marwah organisasi. Siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Ketua Umum PWI, semoga mampu memegang amanah dan menakhodai organisasi dengan integritas, independensi, dan semangat kolaboratif.
Lebih dari itu, keputusan untuk menyelenggarakan kongres telah membawa efek positif di tingkat daerah. Gonjang-ganjing dan dualisme kepengurusan PWI di berbagai provinsi serta kabupaten/kota mulai mereda. Ini menandakan bahwa keputusan dari pusat membawa dampak konsolidatif yang signifikan.
Mari kita sukseskan Kongres PWI 2025 sebagai wujud partisipasi aktif dalam menjaga marwah organisasi. Selamat berkongres, PWI! Seluruh anggota di tanah air menantikan hasil terbaik demi masa depan pers Indonesia yang lebih solid, profesional, dan berintegritas.
Penulis. Sofyan Penasehat PWI Kabupaten Bengkalis