Pentingnya Mengetahui Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah, Ini Caranya

Ustad Malik, M.Pd.I mempraktekkan tata cara penyelenggaraa jenazah dibantu Ketua Masjid Ad-Dhawy, Doni Junaidi.

Ojenews.com, Pekanbaru, Riau-Minimnya SDM yang mampu untuk melaksanakan tatacara penyelengaraan jenazah, membuat ketua Masjid Ad-Dhawy, Doni Junaidi berinisiatif memberikan pemahaman penyelenggaraan jenazah pada mayarakat Perumahan Griya Safira desa Tarai Bangun dan juga perum yang ada disekelilingnya.

Doni Junaidi mengatakan, diselenggarakannya simulasi penyelenggaraan jenazah mengingat masih minimnya masyarakat yang tau tatacara penyelenggaraan jenazah, mulai dari memandikan sampai menguburkan.

Untuk itu, praktek ini perlu diselenggarakan dan sangat penting bagi masyarakat. Karena siapapun ia pasti akan mati.

Disampaikannya, praktek tata pelaksanaan jenazah ini dibimbing langsung Ustad Malik, M. Pdi. Seluruh masyarakat yang ikut sangat senang menjadi tau tatacara penyelenggaraan jenazah.

Sebelum mempraktekkan tatacara shalat jenazah, Ustad Malik, M. Pd.i, menyampaikan pada peserta agar tetap selalu berbakti kepada orang tua bahkan hingga jasat orang tua dimasukkan kedalam liang lahat harus tunjukan kebaktian pada mereka.

Disampaikanna, setelah seseorang meninggal (jika itu orang tua) maka, ia memliki permintaan terakhir pada anaknya. Hanya saja ia tidak bisa menyampaikannya karena nawa sudah terpisah dari jasat. Permintaan pertama, ia menginginkan anaknylah yang mmemandikan, kemudian mengkafani, dan ia sangat menginginkan anaknya menjadi imam menolatkana dan yang memasukkan kedalam liah lahat, kata Ustad Malik.

“Selaku seorang anak yang berbati pada orang tua, alangkah lebih baik dari kalangan keluarga sendiri (anak) menelenggarakannya ketimbang diserahkan pada orang. Tunjukkan pengabdian sebagai anak yang berbakti,” jelasna.

Disampaikannya, dalam pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah tidaklah sulit, bisa dipelajari dan prosesnapun tidak lama ungkapnya.

Secara rinci diterangkan Ustad Malik tatacara penyelenggaran jenazah:

1. Ketika Menjelang Kematian

Sabda Rasulullah, diriwayatkan imam muslim yang artinya, tuntunlah orang yang hendak meninggal diantara kamu dengan Kalimat “Lailahaillallah.

Diriwayatkan Abu Daud, barang siapa yang akhir ucapannya adalah “Lailahaillalah” maka ia akan masuk surga.

2. Persiapan sebelum mayat dimandikan

a. Menutup mata dan mulut mayat dengan membaca do’a ” Bismillahi ‘ala millati rasulillahi sholallauhu’alaihiwasallam, Allahummahgfirlahu, warhamhu warofa’ darojahu.

b. Meluruskan persendian-persendian yang bengkok agar mudah dimandikannya.

c. Menutup dengan kain, dibaringkan kearah kiblat. Jika mayat itu dimakamkan hendaklah ditutup lubang duburnya.

d. Menyelesaikan segala persangkutannya sebelum dikuburkan.

3. Persiapan untuk memandikan mayat.

a. Meja/tempat memandikan mayat

b. Bak air (1). Tempat air mutlah/suci. (2) tempat air wangi-wangian

4. Praktek Memandikan Jenazah

a. Niat memandikan mayat ” nawaitul ghusla lihazalmaiti (lihazihil maitati) fardhol kifayati lillahita’ala.

b. Membasuh badan mayat dengan air mutlak, utamakan dari sisi kanan /anggota wuduknya (arah kaki ke kiblat).

c. Baru menggunakan air sabun , setelah itu aru dengan air bersih kembali.

d. Baru di sugikan ke 7 lobang didiri mayat yaitu, lobang hidung, kedua telinga, mulut dan gigi, tangan dan sendi kakinya.

e. Baru diistinjakkan dengan niat ” naawaitul istinjaa-a lihazal maiti lillahita’ala”.

f. Baru mayat diwudukkan dengan membca niat ” naawaitulwudu-a lihazal mayyiti lillahita’ala.

g. Setelah berwuduk, disunnatkan memakai air sembilan yaitu: sebelah kanan/setelah dibaringkan tiga kali dibasuh dengan do’a ” bismillahi ghufronaka yarohman robbana wailaikal masir 3X. Kedmudian sebeleh kiri setelah dibaringkan dengan do’a ” bismillahi ghufronaka ya rohim robbana wailaikal masir 3X.

Kemudian membasuh tiga kali baigian atas hingga ujung kaki setelah ditelentangkan dengan membaca do’a ” bismillahi ghufronaka yarohman yarohim ya robbana wailaikal masir 3X”.

h. Baru mayat dikeringkan dengan kain, untuk dibawa ke kain kafan.

5. Cara menggunting kain kafan

a. Kain yang disediakan utamakan warna putih

Bb. Untuk mayat laki-laki 3 lapis dan mayat perempuan lapis.

c. Baru disobekkan dengan membaca do’a ” Allahummaj’al libasahu ‘anil karimi waadkhilhul jannata birohmatika ya arhamarohimin.

d. Diambil kain lima hasta dua lembar dan kain tiga hasta dua lembar untuk baju atau pakian.

d. Boleh juga tiga lembar langsung diikatkan pada mayat dengan lima ikatan.

6. Mensholatkan Jenazah

Shalat jenazah terdiri dari empat takbir satu salam

Takbir pertama membaca Alfatihah, takbir kedua Sholawat Nabi, takbir ketiga membaca Do’a ” Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wakfu’anhu. Takbir keempat membaca do’a ” Allahumma laatahrimna ajrohu, wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu. Baru salam.

7. Menguburkan Jenazah. (AA)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *