Ojenews.com Rupat Bengkakis,-Desa Makeruh Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis,disamping terkenal dengan pantai Makeruh yang landai dan berpasir putih,bila air laut sedang surut kita dapat bermain dan berjalan cukup jauh dipantai Makeruh.
Ada pula sisi menarik di Desa Makeruh, ternyata terdapat pula masyarakat yang beraktivitas kesehariannya sebagai pengerajin Tikar Pandan dengan
berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi dan terjangkau.
Dalam upaya memperkenalkan dan memasarkan hasil kerajinan tikar pandan di Desa Makeruh Aipda Ahmad Fauzi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Rupat dengan wilayah Kerjanya Desa Makeruh dan Desa Sungai Cingam membantu memasarkanya dengan cara menawarkan Tikar Pandan hasil pengrajin di Desa Makeruh kepada teman, kolega, keluarga dan kenalan lainnya dengan membawa tikar pandan tersebut ke kota Dumai. Selain itu promo juga dilakukan Aipda Ahmad Fauzi melalui media sosial seperti WhatsApp.
Kepedulian terhadap masyarakat membuat Aipda Ahmad Fauzi terpilih oleh Unit BRI Pangkalan Nyirih sebagai figus Inspirasi lokal dan telah mengikuti pelatihan FIL secara Daring yang ditaja oleh BRI yang diikuti 60 Peserta dari Seluruh Indonesia.
Pantai Makeruh yang ramai dikunjungi wisatawan,tikar pandan hasil pengrajin dapat menjadi peluang untuk ditawarkan kepada pengunjung sebagai oleh-oleh khas dari Desa Makeruh tinggal saja bagaimana cara mengemas agar menarik bagi pengunjung untuk membelinya.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas diperlukan pembinaan dan membantu pemasarannya dengan tujuan para pengrajin terus membuat tikar pandan dan dapat dijadikan sumber pendapatan yang menjanjikan, namun realitanya kadang-kadang pengrajin membuat tikar pandan kalau ada yang memesannya.
Agar pengrajin tikar pandan secara rutin membuatnya, salah satu usaha yang dapat dilakukan melalui kerja sama kemitraan pengrajin dengan Bundes di Desa Makeruh dalam hal permodalan dan pemasarannya,sehingga akan terwujud mata rantai antara pengrajin dengan pihak yang akan memasarkannya, jika tidak demikian pengrajin tikar pandan akan mengalami kendala dalam pengembangan kedepannya,sebab membuat tikar pandan diperlukan keterampilan dan ketekunan.
Rasanya Pemerintah Desa Makeruh perlu memberikan solusi dalam aspek membantu pemasarannya,dengan harapan pengunjung yang datang ke pantai makeruh bukan saja menikmati keindahan pantai saja,juga tertarik untuk membeli tikar pandan hasil dari pengrajin di desa Makeruh sebagai oleh-oleh yang dapat dibawa pulang dan tanda pernah datang ke pantai Makeruh.
Rasanya perlu rasa khawatir persoalan pemasaran hasil pengrajin tikar pandan tidak dicari solusinya bisa suatu saat nantinya tidak ada lagi hasil kerajinan tikar pandan ditemui di desa makeruh,semoga ditemukan strategi terbaik, sehingga kalau pergi ke pantai Makeruh masih ditemukan ada yang menjual tikar pandan hasil kerajinan dari desa Makeruh.
Mengakhiri tulisan ini ditutup dengan sebuah pantun Pantai Makeruh sangatlah indah,Banyak dikunjungi para wisatawan,Pantainya landai pasirnya putih,Mari jadikan Tikar pandan sebagai buah tangan.