Banyak usaha yang dilakoni masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Hidup keluarga,salah satunya pedagang Sayur Mayur yang mengelar dagangannya di pinggir jalan disekisar pasar tradisionil dengan waktu berjualan dari jam 4 subuh sampai jam 11 siang.
Berdagang Sayur Mayur dalam setiap harinya dengan waktu yang relatif tidak lama memberikan tantangan dan resiko tersendiri bilamana sayur mayur yang dijual tidak laku sementara untuk dijual besok harinya akan sulit lakunya, disebabkan sayur mayur tersebut tidak segar lagi, namun demikian keyakinan berdagang dan mendapat keuntungan menjadi pendorong semangat untuk berdagang dan resiko yang menjadi hal yang biasa bagi pedagang.
Menyelusuri akrivitas pedagang sayur mayur di pagi di Pasar Kodim Pekanbaru, dari Informasi yang diperoleh dari sahabat lama Enek yang berdagang sayur mayur di Pinggir Jalan Seroja Pasar Kodim Pekanbaru mengatakan bahwa barang dagangannya sayur mayur berasal dari Bukit Tinggi Sumatera barat, dengan sistem kerjasama dengan Tauke di Bukittinggi yang mengirimkan barang dagangannya setiap hari, namun untuk memperoleh barang dagangan dengan sistem pembeliannya pembayaran kontan atau tunai,dalam arti mengirim uang terlebih dahulu baru tauke mengirim barang dagangan,begitulah sistem yang telah disepakati.
Dalam setiap harinya Sahabat Enek mengirim dana ke tauke di Bukit Tinggi rata-rata 1 Juta Rupiah dengan berbagai macam sayur mayur yang nantinya akan dikirim tauke. Yang jelas tauke di Bukit Tinggi tidak memiliki resiko terhadap laku tidaknya barang yang dikirimnya.
Sahabat Enek telah menekuni berdagang tersebut lebih 20 tahun, dan telah memahami dan merasakan suka duka dalam berdagang.
Enek mengatakan setiap harinya sekitar pukul 3.30 subuh berangkat dari rumah membawa barang dagangannya dengan becak motor,biasanya kalau hari hujan memang mempengaruhi jual beli nantinya dan hal tersebut dianggap resiko yang biasa, yang penting selagi mau berusaha pintu rezeki selalu ada,Alhamdulillah dari hasil berdagang sayur mayur telah memiliki rumah sendiri dan memiliki dua buah sepeda motor disamping asset lainnya.
Bila dicermati aktivitas pedagang sayur mayur dengan dari perspektif ekonomi menunjukkan bahwa keyakinan dan ketekunan serta diiringi dengan semangat akan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap harinya, yang jelas selagi mau berusaha pintu rezeki selalu terbuka, memang sepintas lalu terkesan sederhana namun ternyata memberikan keuntungan yang menjanjikan,selama menjaga hubungan yang baik dengan pembeli dan pelanggan.
Terimakasih Sahabat Enek yang telah memberikan pengalamannya selama berdagang sayur mayur dengan waktu yang terbatas di pinggir jalan Seroja Pasar Kodim Pekanbaru, sehat dan sukses selalu sahabat.
Oleh:Drs.Sofyan,M.Si Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau