Ojenews.com.Pekanbaru.Riau-Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU no 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Keluarga Berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui wawancara khusus www.Ojenews.com bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin, Jumat (25/8/2017) di kantornya.
Beliau menjelaskan, Program Keluarga Berencana (KB) secara mikro berdampak terhadap kualitas individu dan secara mikro berkaitan dengan tujuan pembangunan pemerintah Kota Pekanbaru pada umumnya. Secara mikro, KB berkaitan dengan kesehatan dan kualitas hidup ibu/perempuan, juga kualitas bayi dan anak.
“ber-KB sekarang sudah menjadi kebutuhan masyarakat, Karena masyarakat sudah menyadari untuk mencapai keluarga yang berkualitas salahsatunya dengan mengatur jarak kelahiran anak,” kata M.Amin.
Penggunaan KB berkaitan dengan rendahnya angka kematian ibu dan kematian anak dan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Memiliki anak lebih sedikit dan lebih sehat dapat mengurangi beban ekonomi pada keluarga miskin, dan memungkinkan mereka menginvestasikan sumberdayanya dalam perawatan, dan sekolah anak, sehingga nantinya diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan.
Keterkaitan program KB dalam konteks sumberdaya manusia berkaitan dengan daya hidup serta kualitas ibu dan anak. Kualitas ibu diantaranya berkaitan dengan kualitas kehamilan, keselamatan kelahiran, dan kualitas ibu pasca kelahiran yang berdampak terhadap kesehatan jangka panjang dan produktivitas kerja. Sementara itu kualitas anak berkaitan dengan daya hidup serta kualitas Janin, bayi saat dilahirkan, dan kualitas anak.
“Jadi KB jangan diartikan kontrasepsi, program KB erat hubungannya dengan pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya. melalui berbagai program dalam KB jadi skala prioritas untuk menuju keluarga kecil bahagia sejahtera yang pada akhirnya mencapai Kota Pekanbaru Smart city yang madani,” tutup M.Amin.(oje).