Ojenews.com Bengkalis Riau, – Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra, S.H, S.I.K, berbaur dengan masyarakat dalam acara doa bersama menyambut datangnya bulan suci Ramadhan pada Minggu (23/2/2025) malam.
Kegiatan ini digelar di Mushalla Pasar Al Mukharabin, dan sekaligus menutup wirid mingguan Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Bengkalis yang rutin dilaksanakan di mushalla tersebut.
Hadir dalam acara tersebut 4 orang ustadz yang rutin mengisi wirid mingguan, Ustadz Isnaini, S.Pdi. M.M, Muhammad Isa, S.H, Drs. H. Marhailas, dan Arif Yanto, S.H.I.
Selain itu, juga terlihat Ketua IKMR Bengkalis Asnofariyul, penasehat IKMR Haji Abdel, Ketua Mushalla Pasar Al Mukharabin Aldi Saputra berserta pengurus, pengurus IKMR Bengkalis, Ketua dan pengurus Ikatan Wanita Minang Riau (IWMR) Bengkalis, tokoh masyarakat Minang, tokoh pemuda, mahasiswa dan puluhan masyarakat Minang dan jemaah.
Doa bersama dan kenduri itu merupakan tradisi warga IKMR Bengkalis dalan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, sebagai mana disampaikan oleh Ketua IKMR Bengkalis Asnofariyul dalam kata sambutannya.
Terkait kenduri menyambut bulan suci Ramadhan, ungkap Asnofariyul yang akrab disapa Batur, merupakan tradisi warga IKMR di Bengkalis yang dilaksanakan setiap tahun.
Batur juga tak lupa mengingatkan warga IKMR agar selalu kompak dan terus meningkat tali silaturahmi.
“Mari kito tingkatkan terus silaturahmi, kito kompak selalu. Mudah-mudahan kito selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT, dan dapat menjalani ibadah puasa dengan baik,” kata Batur yang sehari-hari bergerak di bidang advertising.
Setelah Ketua IKMR, Ida selaku pembawa acara juga meminta Ketua Mushalla Pasar Al Mukharabin Aldi Saputra, Penasehat IKMR Haji Abdel dan Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra memberikan kata sambutan.
Pengurus Mushalla Pasar Al Mukharabin Aldi Saputra mengimbau masyarakat khususnya warga IKMR menyisihkan rezeki untuk mushalla agar kegiatan yang sudah disepakati dapat terlaksana. Seperti berbuka bersama pada pertengahan puasa di Mushalla Pasar Al Mukharabin, dan menyalurkan santunan kepada anak yatim.
Pada kesempatan itu, sebaik atas nama pribadi maupun pengurus, Aldi memohon maaf kepada masyarakat IKMR terkhusus jemaah Mushalla.
Sementara itu, penasehat IKMR dan Mushalla Al Mukharabin, Haji Adbel dalam wejangannya, tidak bosan-bosan mengingatkan warga IKMR untuk senantiasa bersyukur dan juga bangga punya rumah ibadah di tengah-tengah lingkungan non muslim.
Abdel mengingatkan para jemaah Mushalla Pasar Al Mukharabin agar mengisi rasa bangga tersebut dengan taat beribadah, meramaikan Mushalla dan taat aturan. Apa lagi, ungkap Abdel, Wakapolres Bengkalis saat ini adalah orang Minang. Ini juga sebuah kebanggaan bagi IKMR.
Untuk itu, warga IKMR harus senantiasa taat aturan khususnya aturan berlalulintas di jalan raya. Abdel mengingatkan warga IKMR jika mengendarai sepeda motor agar selalu memakai helm. Dengan taat aturan tidak terkecuali aturan berlalulintas merupakan dukung IKMR terhadap Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra.
“Mentang-mentang Wakapolres orang awak, bapak-bapak dan ibuk-ibuk mengendarai sepeda motor ndak pakai helm. Jangan. Kita dukung pak Wakapolres dengan taat berlalulintas,” kata Haji Adbel.
Sekedar mengingatkan generasi muda dan mahasiswa Minang khususnya yang ada di Bengkalis, Haji Adbel mengupas sedikit sejarah Mushalla Pasar Al Mukharabin yang usianya lebih tua dari berdirinya Muhammadiyah di Bengkalis.
Menurut Abdel, sebelum berdiri Muhammadiyah di Bengkalis, Mushalla Pasar Al Mukharabin merupakan tempat berkumpul orang-orang Muhammadiyah. Di mushalla dibahas berbagai hal, baik soal kurban dan santunan kepada anak yatim.
“Bisa dikatakan qurban dan santunan anak yatim di Bengkalis berawal dari Mushalla Pasar Al Mukharabin,” Haji Adbel.
Untuk itu, Haji Adbel mengajak warga IKMR untuk melaksanakan kurban di mushala Al Mukharabin. Paling tidak satu orang berkurban sekali lima tahun. Dengan demikian, jumlah kurban akan meningkatkan mengingatkan banyaknya warga IKMR.
Bagi Adbel dan masyarakat Minang di Bengkalis yang umumnya pedagang di pasar-pasar di Pulau Bengkalis. IKMR dan Mushalla Pasar Al Mukharabin tidak bisa dipisahkan. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang dengan nilai yang sama.
“IKMR dan Mushalla Pasar Al Mukharabin tidak bisa dipisahkan. IKMR dan Mushalla Pasar Al Mukharabin ibarat dua sisi mata uang yang nilainya sama,” pungkas Adbel.
Sedangkan Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra yang baru hitungan minggu dinas di Bengkalis, memperkenalkan dirinya dan perjalanan karirnya di kepolisian.
Pria kelahiran 1982 itu menyebutkan nama dan sukunya. “Nama saya Anton Rama Putra, suku Chaniago, lahir di Padang, anak empat orang, istri satu,” ujarnya sembari tersenyum.
Anton dengan latar Brimob, sebelum menjabat Wakapolres Bengkalis, pernah ditugaskan dibagian intelijen dan Kapolsek Lombok Utara, Polda NTB.
Menurut Anton, dimanapun berdinas dia selalu menjalin komunikasi dan mencari tahu tentang Ikatan Keluarga Minang. Salah satunya makan di rumah makan Padang. Walaupun kadang masakannya tidak sesuai selera, karena juru memasaknya bukan orang Minang.
“Saat dinas di Lombok, saya makan di rumah makan Padang. Ee.. ternyata rasanya beda. Saat saya tanya, ternyata yang masak orang Lombok,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi pandangan hidup atau cita-cita, bagi Anton hanya dua, yakni bermanfaat bagi orang lain dan sholat tepat waktu.
Selesai Wakapolres memperkenalkan diri, dilanjutkan dengan doa dan makan bersama. Usai makan bersama, panitia dan pengurus IKMR kemudian menyerahkan bingkisan kepada 4 orang ustadz yang rutin mengisi wirid mingguan di Mushalla Pasar Al Mukharabin masing-masing Ustadz Isnaini, S.Pdi. M.M, ustadz Muhammad Isa, S.H, ustadz Drs. H. Marhailas, dan ustadz Arif Yanto, S.H.I.
Selain itu, sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama, pengurus IKMR juga memberikan santunan kepada 12 anak yatim.
Usai penyerahan santunan kepada anak yatim, dilanjutkan dengan bersalaman dan bermaaf-maafan serta berphoto bersama. (Rudi).