Ojenews.com Pekanbaru Riau
Negeri Smart City Madani,-Rencana Dinas Pendidikan Pekanbaru akan memulai Proses Belajar dan Mengajar (PBM) dengan sistem tatap muka terbatas pekan depan, disambut baik oleh penyelenggara pendidikan di Pekanbaru.
Pasalnya, selain dari kerinduan tenaga kependidikan untuk berdiri dan mengajar langsung didepan kelas, juga banyak kendala yang dialami dalam PJJ terutama untuk mata pelajaran tertentu dan harus dibahas secara langsung bersama siswa. Keterangan ini disampaikan Hj.Wijayanti Utari,S.Pd Kepala SMP Negeri 21 Pekanbaru kepada Www.Ojenews.com saat melakukan kunjungan kesekolah tersebut, Kamis 12 November 2020.
Wijayanti juga mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik atas wacana Dinas Pendidika untuk memulai Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan pola tatap muka secara terbatas. Untuk itu dirinya telah melakukan rapat kordinasi internal guna mempersiapkan hal hal yang disyaratkan untuk menyelenggarakan PBM tatap muka.
“Kita sangat mendukung kebijakan Disdik untuk memulai belajar tatap muka, selain kejenuhan yang dirasakan guru kita dalam mengajar PJJ juga banyak permasalahan pembelajaran yang harus dibahas langsung bersama siswa. Kita juga telah melakukan rapat internal bersama seluruh tenaga kependidikan sekolah kita guna persiapan penyelenggaraan belajar tatap muka nanti,” terangnya.
Saat Www.Ojenews.com mengunjungi sekolah tersebut, Hj.Wijayanti bersama warga sekolah tengah melakukan giat gotong royong membersihkan lingkungan sekolah dan menata taman taman sekolah. Terkait giat itu Hj.Wijayanti Utari menyebutkan goro membersihkan dan menata lingkungan sekolah tersebut merupakan rangkaian persiapan yang dilakukan untuk menyambut belajar tatap muka nanti.
” kita menyambut baik wacana PBM tatap muka terbatas ini dan kita akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam pelaksanaannya nanti. Ini bertujuan untuk mengantisipasi timbulnya klaster baru dalam penyebaran covid-19 ini. Hari ini kami melakukan gotong royong untuk membersihkan dan merapikan lingkungan sekolah, ini juga bagian dari persiapan kita menyambut kehadiran siswa nanti,”kata Hj.Wijayanti Utari.
Dikatakannya, kendatipun untuk tahap awal pelaksanaan PBM diutamakan bagi sekolah pinggiran, namun SMP Negeri 21 tetap mempersiapkan diri. Bagi sekolah yang akan menyelenggarakan PBM tatap muka banyak ketentuan yang harus dipenuhi.
Dari sejumlah syarat yang harus terpenuhi salah satunya adalah persetujuan orang tua yang ditandai dengan surat pernyataan yang ditandatangani orang tua yang setuju anak merwka mengikuti belajar tatap muka, dan tanpa surat pernyataan tersebut siswa tidak dibenarkan turut serta dalam Belajar tatap muka ini.
“Kesiapan ruang belajar yang akan digunakan nanti sudah harus siap karena satu rombel hanya akan diisi oleh 20 anak, kebersihan lingkungan sekolah, sarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun, setiap anak wajib memakai masker dan sebelum masuk anak mendapatkan pengukuran suhu, dan hal yang wajib juga siswa yang hadir kesekolah sudah mengantongi surat pernyataan dari orang tua bahwa menyetujui anaknya mengikuti belajar tatap muka dan hal lainnya,”kata Wijayanti.
Hj.Wijayanti Utari berharap agar orang tua siswa dapat memberikan nasehat kepada anak agar menggunakan waktu belajar tatap muka sebaik baiknya dan tidak untuk bermain main dan berkumpul dengan kawan kawan.
“Kita berharap orang tua memberikan nasehat kepada anak agar menggunakan watu belajar disekolah dengan baik dan tidak untuk bermain. Selain itu harapan terbesar kita adalah pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga aktifitas sekolah bisa berjalan normal kembali seperti sedia kala,” tutup Hj.Wijayanti Utari.(dy).