Ojenews.com.Rohil.Riau.
Bagansiapiapi-Maraknya keikut sertaan para tenaga kependidikan dalam pencalonan kepala Desa di Kabupaten Rokan Hilir menjadi sesuatu yang menarik untuk disimak.
Pasalnya, pada beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten Rokan hilir melalui Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Dinas Pendidikan menyatakan bahwa banyak sekolah-sekolah pinggiran dan pelosok masih kekurangan guru. Upaya mengatasi kekurangan guru tersebut dilakukan dengan melakukan pemerataan penyebaran guru diwilayah Rokan Hilir.
Namun disisi lain, sejumlah guru di Rohil, bahkan jumlahnya sampai puluhan orang Guru turut ramaikan pilkades Rohil. Terkait perihal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir Drs H Rusli Syarief kepada wartawan, Senin (2/10/2017) mengatakan, bahwa itu sah-sah saja.
“Setakat ini ada sekitar puluhan guru mencalonkan diri ikut Pilkades. Tidak ada masalah bagi kita. Inikan suatu hak mereka,” kata Rusli Syarief.
Dikatakannya, bagi guru yang PNS setalah masuk tahap pencalonan mereka harus cuti. Masalah gaji guru PNS tetap dibayar selama cuti. Akan tetapi jika berhasil menang dalam pilkades itu, guru PNS harus bisa memilih gaji PNS atau Kepala Desa.
Dan bagi guru honorer begitu dapat rekomendasi diberhentikan. Sedangkan masa cuti selama Pilkades selesai. Yang jelas tunjangan guru PNS ikut mencalonkan tentu akan hilang.
“Kita akan pantau sejauh mana puluhan guru yang mencalonkan ikut Pilkades. Karena waktu Pilkades tidak lama lagi. Mudah-mudahan Pilkades melahirkan Kepala Desa yang memiliki jiwa membangun kampung halaman,” pungkasnya. (auz)