Perangkat Desa Koto Tandun Sayangkan Pernyataan Ibu RC Mencuri Sawit Ditenggarai Himpitan Ekonomi

Ojenews.com Rohul Riau
Negeri Seribu Suluk,-Kasus pencurian 3 tandan sawit perkebunan PTPN V Tandun yang dilakukan warga Koto Tandun dengan inisial RC sempat viral dunia maya (Dumay).Pasalnya, pencurian itu dilakukan RC ibu 3 anak ini ditenggarai oleh himpitan ekonomi, mereka tidak miliki beras yang akan dimasak,keterangan ini dikatakan langsung oleh pelaku kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu.

Namun pernyataan Ibu 3 anak tersangkut kasus Tindak Pidana Ringan (Tipiring) ini mendapat kecaman dari perangkat desa Koto Tandun karena apa yang diungkapkan pelaku bertolak belakang dengan kenyataannya.RC merupakan tergolong rumahtangga dengan ekonomi sedang hal ini dibuktikan dengan perabotan rumahtangga dan perangkat elektronik yang dimiliki RC.

“Ternyata kebaikan kami terhadap ibu ini tidak di akuinya sama sekali, sementara sudah di bantu dalam menghadapi masalahnya ini yakni, pertanggungjawaban dari RT, RW di Polsek Tandun untuk di bebaskan,”ungkap salah seorang perangkat desa.

Terkait pernyataannya pada sejumlah wartawan dan pengakuan yang bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya, RC ibu 3 anak ini menyampaikan permohonan maafnya karena telah merasa bersalah.

“kepada masyarakat yang ada di Rokan Hulu saya meminta maaf sebesar besarnya, dan terutama kepada desa Koto Tandun, saya minta maaf untuk semua ini, saya tidak akan mengulagi lagi kesalahan ini kembali,” janji RC.

Sekretaris Desa Koto Tandun menyebutkan bahwa RC merupakan warga yang belum memiliki identitas sah diwilayah itu kendati sudah lama menetap.

“Untuk pesoalan ini kami juga katakan mohon maaf, karena ini merupakan dari kelalaian kami juga , karena sudah lama ibu ini tinggal di desa ini tetapi tidak juga memiliki kesadaran untuk memiliki identitas yang lengkap.Pihak kami juga sudah mengingatkan agar mengurus identitasnya dengan lengkap, karena jika ada bantuan yang akan dibagikan, itu akan memerlukan identitas yang lengkap dan pasti, karena bantuan akan diberikan berdasarkan identitas dan jika kami memberikan sembarangan orang, dampaknya akan besar terhadap kami,” katanya.

General Manager (GM) PTPN V Daniel Triandio mengatakan bahwa pihak PTPN V merasa prihatin atas kejadian ini.

“Kami cukup kaget melihat kejadian tersebut, karena kejadian seperti ini sudah sering berulang kali dilakukan oleh masyarakat desa sekitar perusahaan bukanhanya sekali ini saja , namun demikian kejadian ini merupakan hal yang tidak kami inginkan, oleh karena itu kami mohon maaf, kerena telah menjadi perhatian publik melalui kejadian ini,”katanya.

Daniel Triandio juga menjelaskan bahwa selama ini pihak PTPN V peduli terhadap juga miliki kepedulian terhadap masyarakat setempat yakni dengan memperkerjakan mereka.

“kami dari pihak PTPN V jika ada pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat kami juga memanggil masyarakat sekitar perusahaan, seperti memanen sawit ,membabat lahan dan mengutip brondolan itu kami dari pihak PTPN V selalu mengajak masyarakat.

Memang pekerjaan yang kami berikan itu ,pekerjaan yang kasar dan penghasilannya minim,tapi kami tidak tetap melibatkan mereka,”tutup Daniel.(rat).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *