Ojenews.com.Rohul.Riau.
Negeri Seribu Suluk-Penerbangan perintis rute Batam- Pasir Pangaraian setiap Jumat, penumpangnya semakin meningkat dan kini sudah diusulkan untuk penambahan satu armada pesawat lagi agar bisa melayani penumpang.
Dikatakan Teknisi Penerbangan Bandara Tuanku Tambusai, Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu Timbul Napitupulu, melalui stafnya Nizar didampingi Hanip dan Ilham yang diperbantukan di Susi Air, Senin (13/11/2017) mengatakan, sejak dibukanya rute penerbangan perintis Batam- Pasir Pangaraian penumpang kian meningkat.
Bahkan, hampir setiap Kamis rute Pasir Pangaraian- Batam kursi atau tempat duduk yang disediakan untuk 15 orang penuh penumpang. Malahan, terkadang ada calon penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk sehingga menunda pemberangkatannya ke Batam.
“Awalnya dibuka rute Pekanbaru- Pasir Pangaraian namun sepi penumpang, kemudian saat dibuka rute Batam- Pasir Pangaraian dan Pasir Pangaraian-Batam penumpang banyak. Sehingga, sudah diusulkan ke Kementrian Perhubungan untuk meminta penambahan 1 unit lagi pesawat guna melayani penumpang,” terang Nizar.
Penerbangan perintis dengan pesawat Susi Air jenis Kasa 212 dengan kapasitas 15 penumpang, berangkat dari Batam dan tiba di Pasir Pangaraian pukul 08.00 Wib, kemudian berangkat dari Pasir Pangaraian- Batam pukul 10.00 Wib hanya saja jadwal tidak bisa tepat waktu saat ini,”ucapnya.
Kemudian untuk ongkos dari Pasir Pangaraian- Batam Rp263.700 sudah termasuk air potek (biaya masuk ke bandara). Dimana untuk air potek ke bandara Rp20.000 dari tiket 243700. Kemudian, tarif Batam-Pasir Pangaraian Rp304.000 dan itu juga sudah termasuk air poteknya.
“Jarak tempuh Batam-Pasir Pangaraian dan sebaliknya, lebih 1 jam. Kini setiap Jumat penerbangan dilakukan. Bahkan kita pernah kepenuhan penumpang, sehingga kita minta tambahan unit 1 dan sudah di usulkan ke Kementrian Perhubungan,” sebut Nizar. (ina)
Kemudian umumnya penumpang yang menggunakan jasa penerbangan perintis Susi Air baik rute Pasir Pangaraian- Batam dan sebaliknya, rata-rata masyarakat dari Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara, kemudian masyarakat Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan kabupaten Rohul.