MAN 1 Kuantan Singingi Kehilangan Sosok Inspiratif

Ojenews.com Kuansing Riau.
Bosatu Nogori Maju,-MAN 1 Kuantan Singingi kehilangan sosok inspiratif. Salah seorang mantan guru H. Djo Asri telah meninggal dunia pada Senin (14/10)dalam usia 61 tahun.Almarhum meninggal di rumah sakit M.Djamil Padang, kerena menderita komplikasi.

Informasi meninggalnya almarhum cukup mengejutkan kalangan guru dan karyawan MAN 1 Kuantan Singingi. Terutama teman -teman beliau sewaktu mengajar di sekolah ini. “Terus terang kami merasa kehilangan dengan kepergian beliau. Saya dan teman- teman sangat dekat dengan almarhum sewaktu mengajar di sekolah ini”,ujar Rudi Hartono SPd.

Hal itu diungkapkannya kepada tim humas dan publikasi MAN 1 Kuantan Singingi Selasa (15/10) di Telukkuantan. Dikatakan, beliau mengabdi di MAN 1 Kuantan Singingi sejak awal sekolah ini berdiri sampai tahun 2017 lalu sewaktu beliau memutuskan untuk berhenti atau mengabdi sekitar 30 tahun bidang studi sejarah.

Dalam rentang waktu belasan tahun itulah Rudi mengaku mengenal betul sosok almarhum terutama dalam loyalitas beliau dalam mengajar. “Bayangkan dengan gaji pas -pasan sebagai tenaga honor beliau mengabdi dengan semangat yang tinggi, “ucap Rudi lagi.

Mungkin karena itu pula banyak siswa dan alumni MAN 1 Kuansing yang terkesan dengan almarhum. “Beliau mempunyai wawasan yang luas, pergaulannya di tengah masyarakat sangat baik. Bukan hanya dengan guru guru di sekolah, dengan kalangan pejabat di Kuansing Dia juga sangat akrab”,tambahnya.

Pernah sewaktu beliau sakit tahun lalu Rudi bertemu denganya. Saat itu almarhum mengungkapkan, jika diberi kesehatan oleh Allah Swt agak sejenak, beliau ingin datang apel Senin pagi,sehingga bisa memberikan pesan -pesan untuk kemajuan sekolah. “Namun sayang beliau lebih cepat di panggil Yang Maha Kuasa. Semoga seluruh amal ibadah beliau diterimah di sisi Nya,”tambah Rudi.

Elzapli yang pernah mengajar di MAN 1 Kuansing tahun 1996 juga menambahkan bahwa berdasarkan cerita dari almarhum Djo Asri, bahwa kayu sebagai bahan bangunan MAN 1 ini di cari ke daerah Logas sekitar lokasi tambang emas waktu itu. “Begitulah semangat beliau dengan kawan -kawannya waktu itu.”Dari situlah nampak semangat beliau untuk memajukan sekolah ini, “ucap Elzapli.(AD/RD/neneg).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *