Ojenews.com Pekanbaru Riau,-Terkait keberadaan gudang penumpukan 70 ton minyak goreng yang diduga bekas beralamatkan di Jalan Meranti Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Ketua Laskar RMRB Provinsi Riau Putra Rezeky,S.Pdi mengatakan bahwa dirinya menduga Kabid Pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah Riau inisial AS membela pelaku. Hal ini diungkapkan Ketua Laskar Rumpun Masyarakat Riau Bersatu (RMRB) Provinsi Riau itu kepada sejumlah media, Jumat (24/01/2025) usai melakukan peninjauan gudang tersebut.
Dikatakan Putra Rezeky, sebagai ormas yang mewakili masyarakat yang resah dengan peredaran minyak goreng bekas pakai di Pekanbaru dirinya melakukan peninjauan langsung ke lokasi sebagai kontrol sosial. dilokasi didapati Kabid Pengawasan Disperindag Riau inisial AS yang akan keluar meninggalkan lokasi, namun tertunda karna kedatangan dirinya dan wartawan.
Dikatakannya Indikasi keberpihakan Kabid Pengawasan Disperindag Provinsi Riau itu yakni,
1.Saat jam kerja, kepergok sedang berada di lokasi Gudang minyak Goreng bekas pakai, berdua tanpa membawa surat tugas, dan surat – surat lainnya.
2. Kabid terkejut sewaktu mengetahui ada wartawan, dan mengaku sudah membuat berita acara pengawasan, kenyataannya tidak ada.
3. Saat Ketua Ormas Laskar RMRB ribut dengan Pemilik Gudang, Kabid justru membelanya dan menyudutkan Ketua Ormas.
“Sejak awal saya sudah menduga Kabid ini berpihak ke pemilik gudang, ini pasti ada main, saya menyampaikan warga resah minyak bakal beredar jika gudang tidak ditutup, namun Kabid berani memastikan dan pasang badan.Saat saya bersitegang dengan pemilik gudang yang marah karena gudangnya ditutup, justru Kabid itu ikut menyerang saya, bahkan hampir memukul saya.Saya rasa dari video dan rekaman suara masyarakat pasti bisa menilai,”ungkapnya.
Sementara Kabid Disperindag Provinsi Riau AS saat dikomfirmasi media melalui selulernya tentang keberpihakannya tidak menjawab, dan menyebut sedang melakukan tugas pengecekan di gudang industri minyak goreng bekas pakai.
“Saya melakukan pengecekan kembali terhadap jumlah yang tersimpan dan mengingatkan kembali untk tidak diperjualbelikan sambil menunggu uji laboratorium,”tulisnya singkat.(dy).