Ojenews.com,-Kampung Berseri Astra (KBA) Tanjung Piayu berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Inovasi Tepat Guna Kota Batam yang berlangsung di Lapangan Engku Putri pada Selasa, 16 April 2025. Kompetisi ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan instansi di Batam. Para peserta menampilkan berbagai inovasi menarik. Juara 1 diraih oleh aplikasi mesin otomatis untuk pengiriman COD dari Politeknik Batam, sementara juara 2 adalah teknologi pengenalan wajah untuk absensi.
Bersama mahasiswa Politeknik Batam, KBA Tanjung Piayu menciptakan alat pencelup batik berbasis tenaga surya yang menjadi solusi atas berbagai kendala dalam proses produksi batik manual. Kendala seperti tangan yang belepotan, proses yang lama, serta hasil pencelupan yang sering kali tidak merata kini dapat teratasi dengan inovasi ini. Alat ini memberikan kenyamanan dan efisiensi yang sebelumnya sulit dicapai oleh para pengrajin.
Alat pencelup batik tenaga surya ini dirancang untuk mendukung proses pencelupan batik dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama. Dengan pendekatan ini, alat tidak hanya lebih hemat energi tetapi juga ramah lingkungan. Penggunaan alat ini mampu mengurangi konsumsi listrik hingga 40%, mempercepat proses pencelupan hingga 60%, dan meningkatkan hasil produksi hingga 40%. Hasil akhirnya adalah warna yang lebih merata, waktu pengerjaan yang lebih singkat, dan pengrajin yang tidak lagi merasa terbebani oleh proses manual yang berat.
Ibu Sri Ekowati peserta perwakilan dari KBA Tanjung Piayu mengungkapkan betapa alat ini telah membawa perubahan nyata bagi keseharian mereka. “Kami jadi lebih nyaman bekerja dengan alat ini. Tidak perlu terlalu capek, dan hasilnya juga lebih konsisten. Insyaallah, alat ini bermanfaat,” ungkapnya.
Walikota Batam memberikan apresiasi terhadap inovasi ini. Beliau berharap agar inovasi alat pencelup batik tenaga surya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan batik di Batam. “Semoga dengan alat ini, para pembatik lokal bisa mendapatkan lebih banyak peluang, seperti orderan dari ASN,” ujarnya penuh harapan.
Ibu Sri juga mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian ini, meskipun awalnya merasa tidak percaya diri. “Kami pikir yang lain jauh lebih bagus. Jadi waktu diumumkan juara 3, rasanya benar-benar tidak menyangka,” katanya. “Panitia juga menyampaikan bahwa alat kami praktis, mudah digunakan, Itu yang membuat kami merasa bangga”
Pemanfaatan energi matahari membuat alat ini menjadi inovasi yang ramah lingkungan. Dengan mengurangi ketergantungan pada energi berbasis fosil, alat ini mendukung upaya pelestarian lingkungan yang semakin menjadi perhatian global.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ide sederhana dengan kolaborasi dapat membawa dampak yang besar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan menciptakan perubahan positif di masyarakat.