Ojenews.com Pekanbaru Riau,-Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru melalui Kabid Tertib Riznaldi Ananta Pratama melakukan pemasangan stiker digudang penyimpanan minyak goreng diduga bekas/tidak baru dan terpapar bahan kimia,Jumat (24/1/20240.
Sebelum melakukan pemasangan stiker yang bertulskan “Dalam Pengawasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru” tim yang terdiri dari Kabid Tertib Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru dan beberapa pegawai Disperindag lainnya itu melakukan pengecekan dan penghitungan jumlah minyak goreng yang berada di gudang tersebut.
“Hari ini kita melakukan pemasangan stiker pengawasan dan hal ini merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat bahwa minyaknya terpapar bahan kimia, diduga juga minyaknya bukan minyak baru. Jadi kami menindak lanjutinya dan benar minyakinya tidak bersih ada tiga warna ada yang jernih, ada yang buram dan ada yang kotor.Kami juga sudah mengambil sempling dan masing masing 2 (dua) liter dari setiap warna dan sudah kami serahkan ke UPT pengujian Disperindag Provinsi, sekarang kita menunggu hasil dari pengujian lnya,” kata Kabid Tertib Risnaldi Ananta Pratama.
Dikatakan Risnaldi Ananta Pratama, selain melakukan pemasangan stiker pengawasan pihaknya juga membuat berita acara untuk ditandatangani oleh pelaku usaha agar menghentikan aktifitasnya dan tidak mengedarkan minyak goreng tersebut sampai keluar hasil dari pengujian labor.
“sebagai langkah pengawasan kami juga membuat berita acara yang ditandatangani oleh pelaku usaha yang menyatakan berjanji tidak akan mengedarkan minya atau menghentikan aktifitasnya sampai keluar hasil dari Laboratorium Pengujian,”katanya.
Dari hasil pengecekan jumlah minyak goreng yang terdapat dalam gudang tersebut sebanyak 78 ton yang terbagi dalam 156 jerigen kecil,drum biru terisi setengah dan 3 tanki dengan kapasitas 20.000 liter.
“Dari berita acara yang dilakukan pengawasan dan wawancara kepada pengusaha jumlah yang datang pertama 78 ton minyak biji mata hari.Jadi jika hasil lab menemukan minyak itu terpapar bahan kimia atau minyak jelantah kami akan menyampaikan Disperindag Provinsi untuk segera dilakukan penyegelan,”kata Risnaldi.
Terkait perihal terseut pelaku usaha Amin (70) tahun menyebutkan bahwa jumlah minyak tersebut sebanyak 70 ton lebih dan dirinya tidak mengetahui akan hal kondisi minyak tersebut karena berada dalam tanki dan setelah dituang baru terlihat tidak jernih.
“Semua 70 ton lebih, kita tidak tau kondisiminyak dari sana karena dalam tanki.Setelah dituang baru kelihatan tidak jernih, saya belum menjual minyaknya itu,”Katanya.(dy).