Ojenews.com Pekanbaru Riau
Negeri Smart City Madani,-Sesungguhnya dibalik penyelenggaraan Penilaian Tengah Semester (PTS) di sekolah tingkat dasar ada tujuan yang akan dicapai.Dengan adanya tujuan dari agenda PTS tersebut maka penyelenggaraan agenda Penilaian Tengah Semester (PTS) tersebut dipersiapkan secara optimal.
Sebagai Dasar Hukum Penyelnggaraan UTS/PTS adalah Permendiknas nomor 20 tahun 2016. Menurut Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar penilaian PTS/UTS dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar. Oleh karena itu maka pada bulan Oktober ini, Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekanbaru melaksankan PTS/UTS.
Diantara manfaat dari PTS/UTS merupakan bagian dari proses pembelajaran yakni dilakukan: (1). untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik selama proses pembelajaran, (2). untuk memantau perkembangan dan kemajuan pendidikan bagi anak, (3). Mendapatkan data dan sumber dalam melakukan perbaikan pembelajaran, dan (4). Instrument keberhasilan belajar peserta didik.
Namun dibalik penyelenggaraan PTS/UTS di era pandemi ini, Hj.Nurbaiti Yusuf,M.Pd berpandangan bahwa tujuan penyelenggaraan PTS atau UTS tidak akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan, ini semua disebabkan oleh tidak maksimalnya proses belajar dan mengajar yang diselenggarakan sekolah.
Penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik tidak tersampaikan secara maksimal dan jika materi beserta modul dan Kompetensi dasarnya tidak tersampaikan secara maksimal sudah dapat dipastikan perolehan nilai dalam penyelenggaraan PTS/UTS akan mengecewakan.
“Kita meyakini jika materi pembelajaran tidak bisa terserap dengan baik oleh peserta didik, tentu hasil yang didapat juga tidak baik,”kata Hj.Nubaiti Yusuf,M.Pd Kepala SD Negeri 80 Sail Pekanbaru.
Covid-19 telah merubah semuanya, sambung Hj.Nurbaiti.Sudah hampir 6 bulan belajar tatap muka ditiadakan dan selama itu pula lembaga pendidikan lengang dari peserta didik.Proses belajar dan mengajar diselenggarakan dengan belajar jarak jauh disebut dalam jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).Sisitem ini membuat tenaga kependidikan harus ekstra kreatif agar materi belajar dapat tersampaikan dengan baik.
“Berbicara proses belajar dimasa pandemi terkhusus di SD Negeri 80 Pekanbaru ini menerapkan sistem Daring dan Luring hal ini dikarenakan beberapa siswa diantaranya tidak memiliki sarana komunikasi yang memadai untuk dilakukan belajar Dalam Jaringan (Dari). Proses ini berjalan sedemikian rupa semampu yang dilakukan oleh para tenaga kependidikan SD Negeri 80 dan jika ditanyakan apakah proses pembelajaran ini berjalan dan jawabnya ia,”harapnya.
“Bagaimana penilaian dapat dilakukan jika peserta didik tidak maksimal dalam menerima materi pembelajaran dan demikian juga sebaliknya bagi tenaga kependidikan yang banyak gendala dalam menyampaikan materi belajar pada siswanya.Namun SD Negeri 80 Pekanbaru tetap berupaya menyelenggarakan PTS dengan baik sambung Hj.Nurbaiti. Disebutkannya bahwa dengan dilaksanakannya PTS ini kita justru dapat mengukur sejauh mana dampak negatif dari corona ini terhadap mutu pendidikan.
“Justru saya berpikir bahwa PTS ini harus dilakukan diera pandemi ini karena disinilah kita dapat mengukur sejauh mana kemerosotan pendidikan akibat pandemi ini,” sebutnya.(dy).