Guna Memberikan Keamanan dan kenyamanan Lingkungan,Kadis Koperasi dan Perindag Tertipkan Pedagang Pasar Pacu jalur

Ojenews.com Kuansing Riau.
Bosatu Nogori Maju Taluk Kuantan,-Pasar Jalur ini merupakan pasar musiman yang dibuka sekali dalam satu tahun selama even pacu kalur berlangasung. Pedagang pasar ini kebanyakan berasal dari Provinsi tetangga seperti Sumatra Barat. Bermacam jenis dagangan yang dipajang disana mulai dari shofenir, pakaian jadi dan berbagai barang dagangan lainnya.

Guna memberikan keamanan dan kenyamanan serta keindahan lingkungan para tamu baik dari masyarakat Kuansing sendiri dan luar Kuansing, maka kepala Dinas Koperasi Usaha menenggah Perdagangan dan Industri Drs Azhar Ali MM langsung turun kelapangan untuk melakukan penertiban lapak para pedagang selasa (20/8 2019)

Dalam penertipan tersebut ikut mendampingi kepala Dinas adapula dari pihak Kepolisian,TNI, Dinas Perhubungan dan beberapa lainnya.Penertiban yang dilakukan menjelang pacu jalur hanya semata- mata unsur menjaga keamanan dan ketertiban di tambah lagi akan menerima tamu istimewa yang berasal dari ibu kota yaitu Menteri Kepariwisataan RI.

Banyak pedagang yang tidak memenuhi aturan,mengelar lapak tidak menurut aturan sehingga Kadis Koperasi Usaha Menenggah Perdagangan dan Industri Azhar langsung mengangkat tiang tenda pedagang yang tidak tepat.

“Penertiban ini harus kita lakukan Karena banyak pedagang yang bandel, suda Kita tertibkan dan atur dan sudah kita letakkan dimana tempat yang seharusnya, tapi memang pedagangnya yang susah di atur setelah kita pergi hanya beberpa langkah kembali lagi dia meletakan dagangannya sesuai dengan keinginannya. tidak mau mengerti maksud kita,”ujar azhar.

Selanjutnya ketika dikomfirmasikan kepada salah seorang pedagang tersebut yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa sangat kaget dengan penetapan harga lapak yang harus mereka bayar.

“kami memang setiap tahunnya di acara even nasional pacu jalur ini datang ketaluk ini buat berdagang dan alangkah terkejutnya kami sampai disini untuk mendapatkan lokasi atau lapak untuk berjualan kami harus meronggok kocek kami dalam-dalam karena lapak untuk berjualan sangat lah mahal berkisar dari Rp. 650 setiap meternya dan ditambah tenda Rp 600 ribu setiap tenda selama masa pacu jalur berlangsung.Kalau tau begini kami mungkin tidak sampai kesini untuk membawa dagangan kami, tapi apa boleh buat sudah terlanjur dan kami pun sudah mengeluarkan biaya transpor kemari,”kata pedagang itu dengan logat minangnya.(neneng).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *