
Ojenews.com.Pekanbaru.Riau.
Negeri Smart Sity Madani-Penerapan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) perlu dipertimbangkan kembali kata seorang tokoh pendidikan Riau DR.H.Syahril,MM, pandangan ini disampaikannya dalam wawancara khusus yang dilakukan media ini pada Sabtu (26/5).
Menurut DR.H.Syahril,MM penerapan sistem Zonasi dalam PPDB perlu mendapatkan kajian lingkungan yang mendalam.
Dikatakan Zonasi akan mengikat siswa harus rela menerima menuntut ilmu pada sekolah yang ada dilingkungan tempat tinggalnya kendatipun bukan sekolah yang menjadi minatnya.
Tidak setiap zona tersedia sarana dan prasarana pendidikan dimasing-masing jenjang pendidikan. Sistem ini menyebabkan para peserta didik harus menuntut ilmu di sekolah yang satu kawasan dengan tempat tinggalnya dengan berdasarkan alamat di Kartu Keluarga, kendatipun bukan sekolah yang menjadi harapan.
Tidak hanya sampai disitu kata DR.H.Syahril yang juga ketua PGRI Riau ini. Penerapan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga dapat dikatakan terhambatnya minat dan bakat anak serta orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan potensi anak dan harapan orang tua.
Dampak zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan mulai terasa ditingkat sekolah menengah dan akan lebih terasa dampaknya di sekolah kejuruan. Dicontohkannya,seorang anak yang menginginkan masuk pada sekolah kejuruan sementara bidang keahlian yang diminati tidak tersedia pada sekolah yang ada pada zona tempat tinggalnya, minat anak tidak dapat tersalurkan dan ini tentu menjadi masalah bagi anak di masa depannya, karena sekolah kejuruan berorientasi pada dunia kerja.
Berdasarkan berbagai kondisi dan realita yang ada maka sebaiknya pemerintah melalui institusi pendidikan melakukan kajian ulang dan mendalam agar penerapan sistem zonasi ini betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi generasi pelajar di negeri ini,”harap DR.H.syahril.(dy)