Sejarah dan Makna Hari Pahlawan Nasional 10 November

Tugu Pahlawan Surabaya (foto Club-Iyaa.com)

Ojenews.com-Mungkin tidak semua orang tahu mengapa di tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Pada 10 November 2015 ini maupun 10 November di tahun tahun yang akan datang tentu bukan momentum sekedar hadiah untuk Indonesia, akan tetapi hari tersebut merupakan momentum dimana bangsa Indonesia kembali mengingat seberapa besar jasa para pahlawan yang telah berjuang keras memerdekakan tanah air ini.

SEJARAH HARI PAHLAWAN

Bacaan Lainnya

Peringatan 10 November jadikan juga sebagai Hari Pahlawan karena pada jaman dulu terdapat satu momen hebat dimana terjadi suatu konfrontasi di Surabaya antara arek arek Suroboyo (anak anak Surabaya) melawan serdadu NICA. Sumarsono selaku mantan dari gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) pun ikut andil dalam momen tersebut . Sumarsono lah yang memberi usul kepada Presiden Soekarno untuk merealisasikan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Peristiwa peperangan yang berlangsung di kota Pahlawan itu jadi legitimasi peran prajurit dalam usaha memerdekakan Indonesia. Menjadikan nilai kepahlawanan tercanang pada sebuah perjuangan untuk menghadapi agresi militer, dan guna memobilisasi kepahlawanan dengan militeristik. Maka dari itulah tanggal 10 November dijadikan sebagai hari Pahlawan.

Latar belakang insiden ini terjadi ialah terdapat peristiwa hotel yamato Surabaya. Saat itu masyarakat Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel Yamato. Hal tesebutlah yang membuat amarah warga di Surabaya pun naik. Hal itu dinilai sudah menghina kedaulatan bangsa Indonesia serta kemerdekaan Idonesia yang sudah diploklamirkan di tanggal 17 Agustus 1945.

Kemudian terjadilah peperangan antara warga Indonesia dengan para tentara Inggris di tanggal 27 Oktober 1945. Beberapa serangan kecil kemudian menjadi besar yang hampir saja membuat para tentara Inggris lumpuh, sebelum pada kelanjutannya Jenderal D.C Hwthorn pun mengharapkan bantuan dari Ir. Soekarno.

Keadaan hari demi hari mulai reda usai menandatangani gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Akan tetapi, bentrokan senjata masih saja terjadi. Bentrokan tersebut mencapai puncaknya saat pimpinan tentara Inggris untuk daerah Jawa Timur, yakni Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh. Mobil yang dinaiki oleh Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan kelompok milisi dari Indonesia. Karena sebuah kesalahpahaman, akhirnya terjadilah baku tembak yang kemudian membuat Brigadir Jenderal Mallaby tewas.

Pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, tentara Inggris melakukan aksi yang disebutnya sebagai Ricklef pada pojok pojok kota Surabaya. Pertempuran yang mengerikan pun dibalas dengan pertahanan dari ribuah penduduk kota. Pasukan Inggris telah berhasil merebut kota dalam waktu tiga hari saja. Namun, pertempuran benar benar redam setelah tiga minggu. Terdapat sekitar 6000 rakyat Indonesia gugur serta ribuan penduduk ada yang meninggalkan kota.(sumber http://kodim1703mkw.com).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *