RSUD Bengkalis Terus Meningkatkan Pelayanan

Ojenews.com Bengkalis Riau,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis, pada Jum’at pagi menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP). FKP yang digelar di aula Lantai II Kantor RSUD tersebut diikuti puluhan orang dari pelbagai elemen masyarakat dan profesi.

Pada FKP kali ini berbagai keluhan masyarakat dan masukan dari peserta disampaikan kepada Direktur RSUD dr. Azhari Effendi yang diwakili Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan Fredi Antoni, dampingi Kepala Bagian Keperawatan Tino Suhendro.

Direktur RSUD Bengkalis dr. Azhari Effendi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Fredi Antoni mengatakan, Forum Konsultasi Publik merupakan wadah resmi untuk menyampaikan dan menyerap aspirasi dalam hal peningkatan pelayanan.

Dijelaskan Azhari, RSUD Bengkalis merupakan rumah sakit tipe B dengan jumlah kamar sebanyak 204. Memiliki 1 kamar VVIP dan 8 kamar VIP, merupakan pusat pelayanan yang terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Forum ini (FKP) memberi ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhan, usulan dalam rangka meningkatkan pelayanan lebih baik,” kata Fredi Antoni.

Dalam forum tersebut berbagai hal disampaikan peserta, baik soalnya keteledoran para medis dalam menangani pasien, stok obat-obatan tertentu yang sering putus, sampai banyak dokter spesialis setelah habis kontrak memilih pindah ke kota besar seperti Pekanbaru.

Menanggapi keluhan dan masukan dari peserta, baik Wadir Administrasi dan Keuangan Fredi Antoni dan Tino Suhendro selaku Kabid Keperawatan berjanji akan mengevaluasi kinerja tenaga medis demi pelayanan lebih baik.

Dijelaskan Fredi, terkhusus dokter spesialis pihak Pemda melalui RSUD sudah memberikan insentif perbulan. Namun, godaan pendapatan lebih baik di Pekanbaru tetap lebih menggoda. Persoalan ini sudah disampaikan saat hearing dengan Komisi IV DPRD Bengkalis.

Namun demikian, masih banyak dokter yang mau mengabdi di Bengkalis. Untuk itu, pelbagai fasilitas telah disediakan pihak RSUD, seperti rumah dinas dan lain sebagainya.

Selain itu, tahun depan RSUD sudah memiliki ruang cathlab untuk penyakit jantung dan ruang Cytotoxic untuk meracik obat pasien kanker. Keberadaan Cathlab dan Cytotoxic sangat membantu pasien jantung dan kanker di Bengkalis.

Disamping itu, pihak rumah sakit saat ini tengah mengupayakan perluasan ruang dan penambahan peralatan pasien cuci darah dari 14 tempat tidur menjadi 25 tempat tidur.

Kedepan beberapa dokter spesialis yang saat ini tengah menempuh pendidikan sudah menyelesaikan pendidikan. Mereka sudah bisa mengabdi di RSUD Bengkalis, seperti dokter spesialis jantung dan beberapa dokter spesialis lainnya.

Pada kesempatan itu, Tino mengatakan, pihak RSUD terus meningkatkan kompetensi SDM di poli-poli tertentu agar pelayanan lebih baik lagi. Salah satunya tenaga perawat yang akan bertugas di ruangan Cathlab.

“Saat ini ada dua orang yang kita didik untuk menangani pasien jantung,” ujarnya.

Terhadap pasien BPJS yang stok obatnya habis di apotek rumah sakit, pihak pasien maupun keluarga pasien tidak usah cemas. Pasalnya, pihak RSUD akan berupaya mencari obat tersebut diluar.

Sebagai informasi, saat ini di RSUD Bengkalis terdapat 60 orang yang bertugas dibagian apotek, 24 orang diantaranya adalah Apoteker.

“Kepada pasien BPJS yang kebetulan stok obatnya di apotek RSUD habis, tak membolehkan membeli obat di luar, karena apoteker kami akan mencarikan atau menggantinya dengan obat setara,” kata Tino.

Pada kesempatan itu, salah Budi Prayitno mengusulkan agar RSUD menyediakan ambulance apung untuk menyeberangkan pasien yang mau dirujuk ke Pekanbaru. Usulan ini muncul, karena akhir-akhir ini penyeberangan kapal Roll On Roll Off (Roro) tidak stabil, sementara pasien harus segera diberangkatkan.

“Mengingat penyeberangan Roro tidak stabil, sebaik RSUD membeli ambulance apung. Soalnya, pasien yang dirujuk ke Pekanbaru tidak bisa menunggu lama. (Rudi).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *