Ojenews.com Sungai Kukok Kuansing Riau,Plt Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby, mengingatkan agar peternak di bagian hilir sungai kukok untuk waspada. Sebab penyakit hewan ngorok atau istilah Septicaemia Epizootica ( SE) , ini sangat rentan untuk menular, apalagi sebagian kerbau yang mati, di buang di sungai Kukok. Demikian ditegaskan H Suhardiman Amby, setelah mendapat kan pemaparan dari Kabid Perternakan dan Penyakit Hewan Dinas Perkebunan dan Perternakan Kuansing, Drh. Asrul disela meninjau ternak warga Kopah kecamatan Kuantan Tengah, Senin (8/5/23) siang.
Mohon warga di bagian hilir seperti Koto Rajo, Inuman hingga Cerenti, yang dilalui Sungai Kukok untuk sementara tidak memandikan hewan ternak nya di aliran sungai tersebut, himbau Datuk Panglimo Dalam.
Bersamaan dengan itu, Suhardiman juga minta agar seluruh hewan ternak yang belum terjangkit, di vaksinasi atau di antisipasi dengan cepat, tegas nya.
Saya juga sudah telpon Pak Gubernur Riau, H Syamsuar untuk minta bantuan vaksin sekaligus petugas agar wabah ini segera berakhir dan teratasi, ucap Suhardiman mantan Legislator Riau itu.
Terhadap kerbau yang mati, Suhardiman juga minta untuk diambil sampelnya dan dikirim ke lapor peternakan, sehingga jelas penyebab kematian hewan hewan warga ini, ucapnya.
Tidak itu saja, Suhardiman juga minta aparat desa untuk melakukan pendataan terhadap hewan yang mati, dan disampaikan datanya ke Dinas Perkebunan dan Perternakan, agar bisa di bantu indukan melalui APBD Perubahan mendatang, tegas nya.
Tolong pak Kades atau perangkat desa, foto ternak yang mati dan milik siapa. Buat rekomendasi dan ajukan ke Dinas Perkebunan dan Perternakan, untuk kita bantu dan anggarkan pada APBD Perubahan, mendatang, tutup nya.
Arahan Suhardiman pun disambut antusias puluhan warga Kopah, yang hadir saat peninjauan siang itu.