Ojenews.com.Pekanbaru.Riau-Terkait perselisahan paham kedua Anggota DPRD Riau, yakni Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu dengan Suhardiman Amby berakhir di gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Sabtu (02/12/2017) kemaren.
Sebagai pertanada disudahinya perselisihan paham yang terjadi antara kedua wakil rakyat ini, Majelis Perdamaian Adat (MPA) Lembaga Adat Melayu Riau melaksanakan potong kerbau dan dilanjutkan dengan Makan Bajambau secara adat.
Majelis Perdamaian Adat yang dipimpin langsung oleh Ketua MPA LAMR, Datuk Seri Al Azhar dan Ketua DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abu Bakar disaksikan para Datuk, tokoh adat Kuansing, tokoh panguyuban Batak.
Dikesempatan itu DPH LAMR Datuk Seri Amanah Adat, Syahril Abubakar menyebutkan, Adat melayu mengamanatkan bahwa setiap perselisihan hendaklah diselesaikan dengan musyawarah mufakat, mengedepankan. Tujuannya untuk memulihkan hubungan pribadi dan sosial yang rukun, serasi dan damai. Supaya dapat dicapai dengan azas Masalah besar diperkecil-masalah kecil dihilangkan, berdetak jangan dipatahkan-berdenting jangan diputuskan.
“Perselisihan yang sudah terjadi, diharapkan berakhir sampai disini dan supaya tidak ada lagi silang sengketa antara kedua belah pihak. Apalagi keduanya adalah masyarakat Riau, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” kata Datuk Seri Amanah Adat, Syahril Abubakar.
Dalam acara perdaiaman itu, dibacakan juga warkah perdamaian yakni, bahwa perselisihan yang terjadi antara Tuan Kordias Pasaribu dan Datuk Suhardiman Amby mencedrai kepatutan yang berlaku di Tanah Melayu Bumi Lancang Kuning.
LAM Riau mengamanatkan pada kedua belah pihak untuk menjalin dan memulihkan kembali hubungan yang baik dan harmonis, serta tidak mengulanginya dimasa mendatang.
Pemulihan hubungan antara keduanya secara resmi dilakukan melalui Majelis Perdamian Adat yang menghimpun perwakilan dari kedua belah pihak dan dari berbagai unsur di provinsi Riau.
Prosesi perdamaian secara adat selanjutnya dilakukan penyerahan Kain Empat Kayu secara simbolis dilakukan oleh Kordias Pasaribu yang didampingi Syaripuddin Poti sementara Datuk Suhardiman Ambi menyerahkan sebilah keris secara simbolis,(dy).