Ojenews.com Pekanbaru Riau ,-Dikjen GTK Prof.DR.Nunuk Suryani,M.Pd lakukan dialog bersama 300 orang guru penggerak yang terdiri dari Guru Penggerak menjadi ASN PPPK, Guru lulusan prajabatan yang menjadi ASN PPPK, guru Penggerak Kombel yang aktif Luring dan Daring, Guru Honorer yang menjadi ASN PPPK se-Provinsi Riau di Hotel Pangeran Pekanbaru,Jum’at (8/8/2024) malam.
Hadir dalam acara dialog tersebut Ditjen GTK Kemendikbut Ibu Prof.DR.Nunuk Suryani,M.Pd Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Riau Reisky Bestary, S.Pd., M.Pd, Kadis Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili Sekretaris Disdik Riau Edi Rusma Dinata,M.Pd,Kordinator PPG UNRI, Kadisdik Pekanbaru DR.H.Abdul Jamal, Kepala Balai Bahasa Riau M.Toha, Kabid SD Disdik Pekanbaru Sardius, serta sejumlah pejabat Dinas Pendidikan Riau dan Kota Pekanbaru serta 300 orang guru Penggerak dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Riau Reisky Bestary, S.Pd., M.Pd menyebutkan bahwa kegiatan temu ramah dan dialog tersebut digelar dengan tujuan untuk memotifasi agar para Guru Tenaga Kependidikan terus menggelorakan semangatnya dalam menjalankan tugas dinasnya dan selain itu acara dialog itu juga sebagai sarana menyampaikan suka dan duka selama menjadi Guru Penggerak.
“Saya berharap dalam acara dialog bersama Buk Ditjen GTK Prof.DR.Nunuk Suryani,M.Pd ini dapat memotifasi diri kita semua untuk terus bergerak dan menggerakkan sekolah dan peserta didik kita kearah yang lebih baik sesuai dengan tuntutan kurikulum Merdeka. Demikian juga dalam menjalankan tugas dinas sehari hari dapat lebih semangat. Para hadirin peserta dialog ini harus tetap fokus karena banyak hal baru yang didapat dalam acara dialog ini nanti,”harap Kepala BPG Riau Reisky Bestary,M.Pd.
Dikesempatan yang sama dan dalam sambutannya Ditjen GTK menyampaikan apresiasinya kepada seluruh guru penggerak yang ada di Riau, karna kesan baik ini dirasakan dan didapati langsung olehnya saat melakukan kunjungan kesekolah penggerak SD Negeri 47 Pekanbaru.Sekolah yang dikepalai oleh Bapak Beni Sahputra,M.Pd ini merupakan sekolah penggerak yang telah menjalani Kurikulum merdeka Belajar seutuhnya dan memiliki Guru Pengherak sebanyak 6 orang guru GP.
“Saya bangga dan memberikan apresiasi kepada sekolah Penggerak di Riau seperti sekolah yang saya kunjungi SD Negeri 47 Pekanbaru. Sekolah ini yang dipimpin Pak Beni gedungnya biasa saja tapi Kepala sekolahnya dan para orangtua muridnya serta guru penggeraknya luarbiasa. Tingkat kerjasama sekolah dengan orangtua menjadikan SD Negeri 47 itu dari sekolah biasa menjadi luarbiasa dalam berbagaihal,”ujar Ditjen GTK Prof Nunuk.
Dalam kesempatan sambutannya itu beliau menjelaskan tujuan dilakukan dialog dengan 300 orang guru Penggerak se-Provinsi Riau itu. Alasannya taklain dan takbukan adalah untuk mendengarkan langsung suka dan duka sebelum dan sesudah menjadi guru penggerak.
“Saya diacara dialog ini tidak ingin berceramah namun yang saya inginkan mendengar apa yang bapak ibu rasakan setelah dan sebelum menjadi guru penggerak, dan manfaat apa yang diperoleh setelah menjadi guru penggerak termasuk karier guru bapak dan ibu,” sebut Prof Nunuk.
Dalam kegiatan dialog beberapa peserta menyampaikan pengalamannya setelah menjadi guru penggerak seperti Plt.Kepala SD Negeri 126 Pekanbaru Muhammad Febrian yang merupakan guru penggerak angkatan pertama dan sudah banyak merasakan manfaatnya sebagai guru penggerak termasuk jabatan Plt. Kepala sekolah.
“Saya bersyukur mendapat kesempatan turut dalam tes guru penggerak angkatan pertama tahun 2021.Setelah menyandang guru penggerak banyak hal hal positif yang tidak diduga datang menghampiri seperti jabatan sebagai Plt kepala SDN 126 ini. Saya juga sebagai guru pamong dan pernah diundang kejakarta bertemu Presiden Pak Jokowi ini semua karna guru penggerak,” kata Muhammad Febrian.
Selain febrian ada beberapa guru penggerak lainnya yang juga meraih keberuntungan dari status sebagai guru penggerak dan acara dialog tersebut berjalan baik dan sukses. Di pengujungan acara dilakukan foto bersama.(dy).