Ojenews,Com, Ketapang Kalbar,-Sejumlah Masyarakat Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kebupaten Ketapang Kalbar, mempertanyakan terkait masalah karyawan tetap berjumlah 1.200 khususnya Desa tersebut di Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, PT.Kayong Argo Lestari.
Terkait perihal itu sejumlah warga masyarakat Desa Kuala Tolak berkumpul dan bermusyawarah terkait beberapa hal, salah satunya adalah pembahasan isi berita KAL yang diterbitkan didalam situs ANJ.Tbk dengan judul berita “KAL DAN KOPERASI LAB JALIN KERJASAMA PENCEGAHAN KARHUTLA DI DESA KUALA TOLAK” yang ditebitkan pada tanggal 29 Agustus 2024.
Masyarakat menilai bahwa isi didalam berita ANJ tersebut diduga mengandung unsur Pembohongan Publik, pasalnya pada paragraf terakhir berita tersebut tertulis “Lebih dari 1.200 warga Desa Kuala Tolak saat ini bekerja sebagai karyawan tetap di KAL”.Menurut persaksian warga masyarakat yang juga kerja di PT.KAL setelah ditanya oleh masyarakat yang lain bahwa jumlah warga Desa Kuala Tolak saat ini yang bekerja di PT.KAL tidak mencapai diangka tersebut.
Hal ini menjadi pertanyaan serius bagi masyarakat, apakah benar adanya masyarakat Desa Kuala Tolak dengan jumlah lebih dari 1.200 warga bekerja di PT.KAL.
“Jumlah ini cukup mencengangkan karena diangka itu adalah angka yang besar untuk data yang bekerja di perusahaan tersebut, tentu butuh keterangan dari Desa maupun Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Ketapang,”ujar salah satu masyarakat yang tidak ingin disebut namanya.
Iwan Kurniawan (42) warga Desa Kuala Tolak dan juga Selaku Anggota CPCL sekaligus Anggota STN MHU, menyebutkan,
“Akhir akhir ini masyarakat yang terdaftar kedalam anggota CPCL mengeluhkan Pola Kemitraan yang dibangun oleh KAL, dibeberapa media telah dijelaskan bahwa Kemitraan yang dibangun oleh KAL dengan masyarakat Desa Kuala Tolak melalui Koperasi menuai masalah besar. Dari berita pernyataan KAL telah mempekerjakan warga Desa Kuala Tolak saat ini dengan angka demikian, bisa jadi itu adalah pencitraan bahwa KAL telah melakukan ini dan itu terhadap masyarakat, padahal realitanya tidak demikian, justru yang ada adalah ribuan warga merasa banyak dirugikan,”ungkap Iwan Kurniawan.
Iwan yang didampingi beberapa warga lainnya seperti Herkandi,( 38)Bujang Basri( 46) juga menambahkan, selain berita tanggal 29 Agustus 2024 juga ada berita KAL pada tanggal 16 Mei 2024 dilaman yang sama, berita dengan judul “KAL DUKUNG PETANI SAWIT DIKETAPANG DENGAN MEMBERIKAN PREMI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN”,dijelaskan pada berita tersebut “Premi minyak sawit berkelanjutan tidak hanya diserahkan KAL kepada Koperasi LMS, namun juga kepada dua koperasi lainnya, yaitu Koperasi Lestari Abadi Bersama (LAB) dan Koperasi Bina Satong Lestari (BSL). Total premi yang diberikan oleh KAL kepada para petani mitra melalui tiga koperasi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp 1.322.965.233”. Pertanyaannya kemana uang premi yang diberikan KAL kepada Koperasi LAB? Sampai saat ini beberapa anggota tidak pernah mengetahuinya.
“Bahasa Kerjasama juga perlu diluruskan, buktinya sampai dengan tahun 2024 di dalam refort ANJ dalam laporan keuangannya tidak pernah ada nama Koperasi Lestari Abadi Bersama (LAB), semua hanya terkesan pencitraan semata, faktanya adalah Nol. Bahwa dengan kedatangan Tim Audit RSPO – BSI pada waktu lalu telah dijelaskan juga bagaimana bentuk kerjasama yang dibangun KAL dengan LAB banyak masalah, ditambah lahan di divisi 7 tersebut jelas tidak ada HGU nya. Apakah itu bentuk kerjasama yang baik. Jelas itu bukan bentuk kerjasama yang baik melainkan hanya sekedar berita saja dan terkesan baik dimata publik. “Ungkap Iwan.
Terkair perihal tersebut media Ojenews melakukan konfirmasi kenomor Whatsap,ANJ Berani Bicara, mengatakan pesan WhatsApp.
” Terkait hal ini silahkan ditanyakan kepada pimpinan PT.KAL atau pihak koperasinya, menurutnya WBS terkait Fraut (Kecurangan) yang dapat merugikan “pesanya.
Lebih lanjut lagi media Ojenews konfirmasi ke Pihak PT.KAL, sebagai Humas PT.KAL Bapak Taufik Daulay, mengatakan “lewat pesan WhatsApp.
“Pak saya Lagi meting,” membenarkan sudah jalin kerja sama yang baik dengan Koperasi Lestari Abadi Bersama ( LAB) dan baru memberikan reward,”tulisnya
Namun ketika ditanya prihal jumlah karyawan tetap 1.200 masyarakat Desa Kuala Tolak yang berkerja di Perusahaan PT.KAL, hingga berita ini dimuat Humas PT.KAL Bapak Taufik Daulay belum memberikan jawaban.(basuki)