Ojenew.com Ketapang Kalbar,-Akses jalan dari dua desa yakni Desa Mesubang dan Desa Penjawan Kecamatan Nangga Tayap menuju kabupaten Ketapang rusak berar dan kondisi tersebut dikeluhkan warga setempat.
Salah seorang tokoh masyarakat desa bernama Banser 49 tahum menyebutkan
“Saat ini udah di berlakuan internal Office Memo dengan nomor: 01/SISM-VP/01-2023, Prihal : Penertiban Angkutan TBS masyarakat yang menggunakan Ponton PT SMA dan jalan kebun PT SISM dan SMA. Ditujukan kepada :
1,Para Petani /kebun kelapa sawit Mandiri disekitar PT SISM dan PT SMA.
2,Para Pembeli TBS masyarakat disekitar PT SISM dan PT SMA.
3,Para Pengguna jalan kebun PT SISM dan PT SMA.
Aturan perusahaan udah mebataasi untuk penyebrangan TBS untuk masyarakat penguna jalan hasil perkebunan sawit masyarakat terganggu oleh adanya aturan yang belakuan pihak perusahaan PT, SISM dn PT, SMA , dalam isi Internal Office Memo ada 10 poin yang disampaikan , dan di tandatangani Romulus Lubis vece President- Palmido A, tersebut pembatasan penyebrangan, saat ini di batasi 6 kali penyebrangan dalam satu bulan, di berlakuan dari tanggal 16/1/2023,” ungkap Banser.
Masih keterangan Banser. “Setiap harinya Karyawan perusahaan PT SMA maupun PT SISM ,lewat jalan tersebut mengalami kesulitan dengan kondisi jalan berlumpur dan licin ada berapa karyawan terjatuh saat berkendara bermotor, melitasi jln tersebut, juga mengenai berapa jembatan desa mesubang maupun desa Penjawaan juga udah mulai Rapuh, masyarakat berkontribusi memperbaiki saat melintas.
Dengan adanya jalan tesebut salah satu tokoh masyarakat beperapa warga memohon adanya perbaikan jalan dari Kabupaten maupun melalui CSR segera dilakukan guna kenyamanan masyarakat berkendara pasal jalan tersebut akses jalan ke sekolahan SMA juga SMP ke Desa pakalan telok ,dan menjual hasil bumi dari perkebunan meju pasar Sandai maupun kabupaten,” tutup Banser.
Terkait perihal tersebut, media www.ojenews.com melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa Mesubang Ria Andriawan melalui via telpon yang saat itu sedang ada tugas dinas di kabupaten dan beliau mengukapkan bahwa akses jalan kabupaten tersebut belum pernah melakukan pengajuan perbaikan.
” Saya belum pernah mengajukan lewat perusahaan melalui CSR, dan mengenai jembatan saya udah mengajukan melaui provinsi dan tahun ini akan segera ada perbaikan. Mungkin dengan kepala desa selumnya sudah di lakukan melalui rapat musrenbang, juga di sampaikan melalui pemerintah Daerah ,maupun CSR ke perusahaan. Tapi saat ini belum ada perbaikan jalan tersebut dan saya sangat setuju masalah ini bisa di publikasi lewat media Ojenews,”sebutnya.