Penghujung 2017, AHY Beri Semangat dan Bantuan Kemanusiaan Pada Korban Bencana Alam di Jatim, Jateng dan Yogyakarta

AHY serahkan bantuan pada korban bencana

Ojenews.com.Bantul, Yogyakarta- Di penghujung tahun 2017 ini, di beberapa wilayah Indonesia dirundung berbagai bencana alam. Mulai dari banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Sejak Kamis (30/11) lalu, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Instititute (TYI) Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi dan menyemangati para korban bencana mulai dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kabupaten Wonogiri, Yogyakarta, hingga ke Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kemarin, Sabtu (2/12), pagi, AHY melanjutkan perjalanannya ke Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. AHY meninjau lokasi bencana melewati reruntuhan rumah warga yang rusak dan tanah basah berlumpur. Mulai dari Selasa lalu, volume air hujan tak
henti-henti mengguyur desa tersebut dan mengakibatkan banjir mencapai 1.5 meter, merusak perumahan, dan akses jalanan di sana.

Bacaan Lainnya

“Mulai Selasa siang itu hujannya deras. Genangan air pas Maghrib itu sudah tinggi,” jelas

Topo (50), warga yang ikut berkerja bakti menyingkirkan tanah basah yang menutupi akses jalanan. Bertemu Topo, AHY mendengarkan keluhan mereka, menanyakan apa yang mereka lakukan pasca bencana dan kesiapan mereka untuk membuang tanah-tanah tersebut.

“Ini tanah-tanahnya dibuang kemana nanti Pak?” tanya AHY.

Kepada AHY, Topo menjelaskan bahwa tanah tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke-TPA (Tempat Pembuangan Akhir) terdekat. AHY kemudian mengunjungi salah satu rumah warga. Kebetulan ibu-ibu sedang berkumpul memasak mie rebus dalam panci besar.

“Assalamualaikum Bu, lagi pada masak ya. Ini makanannya untuk siapa?” tanya AHY.

Ternyata para ibu-ibu tersebut sedang menyiapkan makanan untuk sekitar 80 orang yang sedang bekerja bakti, termasuk relawan-relawan yang ada di wilayah tersebut. Rumah warga tersebut juga dijadikan dapur umum yang digunakan
untuk menyediakan konsumsi bagi para pekerja.

Spontan ibu-ibu meminta AHY untuk mencicipi mie buatan mereka. “Mas ayo dicoba mas,” seru seorang Ibu.

AHY dengan senang hati mencicipi makanan tersebut. Dengan mangkok daun ala kadarnya, tak canggung AHY dengan lahap mencoba mie rebus. “Wah enak ini Bu, jadi ngerepotin,” ujar AHY.

Sebelum meninggalkan lokasi, AHY berpesan untuk tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Semua beban ini nantinya akan ada hikmahnya, pesan AHY. Tak lupa AHY menitipkan paket-paket bantuan sembako bagi mereka.

“Kami susah, tapi senang rasanya diperhatikan dan diberi bantuan. Terima kasih,” ujar Tukira (55), warga Desa Sriharjo yang tak kuasa menahan air matanya, terharu.

Meninggalkan Desa Sriharjo, AHY sempat mampir ke Balai Desa Kebon Agung yang terletak 1 km dari lokasi sebelumnya. Di sana, AHY memberikan bantuan secara simbolis kepada Bupati Bantul Suharsono untuk para korban banjir di desa tersebut. Suharsono menjelaskan bahwa setiap kecamatan akan melaporkan kerugian mereka masing-masing.

“Tiap-tiap kecamatan pasti akan melaporkan kerugiannya di tiap kecamatan masing-masing,” jelas Suharsono.

  AHY beri motifasi para korban bencana alam

Ia pun menjelaskan bahwa besok sore mereka akan berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk memberikan dana bantuan kepada warga yang rumahnya hanyut, dan daerah-daerah yang infrastrukturnya rusak.

“Mudah-mudahan lancar Pak, kami doakan semoga agar pulih kembali, warga bisa kembali ke rumah. Semoga sukses Pak ya, sampaikan salam juga untuk keluarga dan Pak Sultan,” pesan AHY.

Kepada awak media yang hadir, AHY mengucapkan apresiasinya untuk aparat, pemerintah, dan komunitas yang turut        bergandengan tangan membantu para korban bencana. “Saya mengapresiasi segala langkah tanggap darurat yang dilakukan oleh aparat pemerintahan baik itu Pemda, Provinsi, Kabupaten, dan juga aparat lain yang terkait, termasuk Kepolisian, TNI, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), para Tagana (Taruna Siaga Bencana), PMI (Palang Merah Indonesia), Puskesmas, Posyandu, PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga), dan sebagainya,” tutur AHY.

“Ini merupakan kekuatan, karena kebersamaan kita di lapangan akan menjadi solid untuk upaya mengurangi kesulitan bagi warga yang mengalami bencana,” tutupnya. (adw/csa/oje)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *